Menurut Sulton, faktanya keindahan Jakarta masih terjaga, aura akademis masih terasakan, kebinekaan masih terawat, dan religiusitas masih tumbuh subur. Jakarta bukan kota gawat darurat.
“Menyajikan Jakarta sebagai kota intoleran tentu merupakan hasil riset yang kontraproduktif bagi image ibu kota negara di dunia internasional,” tegas Sulton seperti dikutip republika (19/11).
Setara Institut sebelumnya merilis Indeks Kota Toleran 2017, yang menyebutkan DKI Jakarta termasuk kota dengan skor toleransi terendah, yakni 2,30. (Rol/Ram)