Eramuslim.com – Sikap Presiden Joko Widodo yang masih diam atas polemik reklamasi teluk Jakarta terus menuai kritik. Padahal, gara-gara sikap diam itu, polemik reklamasi jadi berlarut-larut.
“Ini bukan pertama Jokowi diam. Saat polemik PSSI dan juga proyek kereta cepat, Jokowi diam. Dia membiarkan para bawahannya debat. Harusnya dia kan dia menuntaskan, agar jelas,” terang Guru besar ilmu politik Universitas Indonesia Prof Maswadi Rauf dalam perbincangan dengan redaksi, Minggu malam (17/4).
Maksud bawahan Jokowi menurut dia adalah Koh Ahok. Gubernur DKI muntahan dari Jokowi itu tidak mendengarkan permintaan DPRD, DPR, menteri, sampai Wapres. Untuk itu, harus Presiden yang bicara. Sayang, lanjut dia, Jokowi malah memilih plesiran ke luar negeri sebelum memberikan pernyataan apapun.
“Sampai sekarang kita tidak tahu sikap Presiden. Mungkin dia bela Ahok. Tapi kan harusnya dia bicara. Kalau terus diam seperti ini kan lucu. Yang satu ngomong begini, yang satu ngomong begitu, tapi Presiden membiarkan saja,” demikian Prof. Maswadi.(ts/rmol)
