eramuslim.com – Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga, Henri Subiakto, menyampaikan bahwa ada pihak yang merasa tidak nyaman dengan rencana pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
“Ada yang tidak suka, ketir ketir bahkan khawatir jika dua tokoh bangsa ini bertemu. Siapa itu, tentu kekuatan yang ingin memisahkan keduanya dan ingin melemahkan bangsa ini,” kata Prof. Henri melalui akun X pribadinya pada Kamis, 16 Januari 2025.
Unggahan tersebut dianggap menyinggung Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang diketahui kini tidak memiliki hubungan seharmonis sebelumnya dengan Megawati, terutama setelah dirinya dikeluarkan dari PDI-P. Namun, Jokowi justru menyatakan dukungannya terhadap rencana pertemuan tersebut.
“Sangat bagus, bagus untuk negara sebesar Indonesia ini. Berangkulan, persatuan, itu akan memberikan sebuah kekuatan yang baik dalam rangka pembangunan nasional kita,” ujarnya.
Isu pertemuan Prabowo dan Megawati mencuat setelah peringatan HUT ke-52 PDI-P pada Jumat, 10 Januari 2025. Dalam pidatonya, Megawati sempat menyebut hubungan baiknya dengan Prabowo, bahkan mengungkap bahwa Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menyukai nasi goreng buatannya.
“Dah lama, ada yang ngomong ‘Bu, ada yang minta nasi goreng’. Lho, minta bikinin nasi goreng, wong aku wae lagi mumet anak anakku banyak yang enggak jadi,” kata Megawati.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan bahwa dirinya menjadi penghubung komunikasi antara Prabowo dan Megawati. Ia berharap pertemuan yang diisyaratkan dengan simbol nasi goreng ini dapat segera terealisasi.
“Saya berdoa mudah-mudahan bisa bulan ini. Makin cepat, makin bagus,” tutur Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
(Sumber selengkapnya: Fajar)