Eramuslim – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi santai terkait dugaan adanya puluhan masjid yang memberi tempat bagi penceramah dalam menyampaikan paham radikal. Anies meminta yang bicara hal tersebut menunjukkan masjid mana yang dimaksudnya.
“Ya yang ngomong suruh nunjukin (masjid yang mana),” tantang Anies di Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (6/6).
Informasi tentang adanya masjid-masjid yang menjadi tempat penyebaran paham radikal datang dari cendekiawan Muslim Azyumardi Azra. Hal itu disampaikan mantan Rektor IAIN Jakarta dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan para cendekiawan Muslim di Istana Negara, Senin (4/6).
Ia mengatakan, terdapat sekitar 40 masjid di wilayah DKI yang memberikan ceramah mendekati radikalisme. Penceramah justru mengajarkan paham radikal dan intoleran.
Azyumardi mengungkapkan, para cendekiawan mengusulkan untuk menghadapi intoleransi memang harus komprehensif. Pemerintah harus memperkuat kembali koalisi sosial melalui, misalnya, pemantapan kembali semangat kebangsaan, kemudian juga kearifan lokal dan penguatan Islam wasatiyah.
Menurut dia, hal itu bisa dilakukan dengan lokakarya di perguruan tinggi melalui para dosen, guru, kemudian juga ketua-ketua BEM yang memang ini rentan terhadap intoleransi dan radikalisme. Terutama concern topiknya terkait peningkatan intoleransi dan radikalisme.
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas tentang penyebaran paham khilafah. Azyumardi mengatakan, Presiden Jokowi telah meminta khatib di sejumlah masjid didominasi oleh mereka yang tidak memberikan ceramah mengenai paham kekhalifahan.