Eramuslim – Gubernur Anies Baswedan menganggap peristiwa pengembalian mobil Ratna Sarumpaet menunjukkan kebiasaan asal bapak senang masih kental di lingkungan Pemprov DKI. Anies meminta seluruh aparat pemprov tidak lagi merawat kebiasaan tersebut.
Menurut dia, pengembalian mobil ke Ratna adalah inisiatif dari oknum yang ada di Dinas Perhubungan. Hal itu, kata dia, merupakan tindakan yang tidak didasarkan pada prosedur yang ada. Anies tak ingin tindakan di luar prosedur itu dilakukan oleh aparat Pemprov DKI.
“Ada inisiatif tindakan dari staf-staf di Dinas (Perhubungan). Ini yang saya katakan berarti selama ini kalau bekerja itu enggak lihat prosedur. ‘Yang penting saya enggak dimarahi, yang penting saya enggak ditegur.'” kata Anies di Jakarta, Kamis (5/4).
Anies menyatakan tidak akan menegur bawahan jika prosedur yang ada ditaati. Ia ingin bawahannya takut terhadap prosedur, bukan siapa yang menjabat sebagai gubernur. Peristiwa “mobil Ratna” adalah pelajaran bagi semua aparat untuk tidak takut terhadap atasan.
“Kejadian kemarin itu menjadi contoh. Ini peringatan untuk semua nih. Saya sampaikan kepada seluruh jajaran, Anda semua taat pada prosedur. Anda dibilang benar atau salah itu bukan kata gubernur, benar atau salah adalah karena prosedur,” ujar dia.