Pemusnahan Buku 5 Kota Paling Berpengaruh di Dunia sudah dilakukan di beberapa daerah Indonesia. Jumlah buku kontroversial yang sudah dibakar ini berjumlah sekitar 1.800 buku dari 3.000 buah yang diterbitkan di Indonesia. “Yang sudah dibakar sekitar 50 persennya,” kata GM Public Relations Kompas Gramedia, Nugroho F. Yudho, Kamis hari ini 14 Juni 2012.
Rabu kemarin, 13 Juni 2012 adalah hari kedua pemusnahan buku itu. Sebanyak 216 buku dibakar pada hari kedua. Sehari sebelumnya, juga sudah sebanyak 1.200 buku yang dibakar di Jakarta. Jumlah buku itu berasal dari daerah Jakarta dan sekitarnya. “Sekitar Jakarta itu tidak hanya Jabodetabek, tetapi juga Bandung hingga Lampung,” ujarnya.
Selain di Jakarta, pemusnahan buku juga dilakukan di Semarang. Pembakaran buku di Semarang dilakukan untuk buku di sekitar Jawa Tengah.
Gramedia berjanji akan terus melakukan pemusnahan hingga seratus persen. Hal itu akan dilakukannya secara bertahap. “Bila datang buku dari daerah, langsung kami bakar. Kami tidak menunggu hingga terkumpul semua baru dibakar karena akan lama,” kata Nugroho.
Penarikan buku 5 Kota Paling Berpengaruh di Dunia dilakukan sejak Jumat, 8 Juni 2012. Buku yang beredar sejak Maret 2012 ini awalnya dicetak sebanyak 3.000 eksemplar. Sampai awal Juni 2012 sudah sebanyak 489 eksemplar terjual.
Buku itu menceritakan lima kota penting di dunia, yakni Yerusalem, Roma, London, New York, dan Athena. Yang menjadi permasalahan adalah kisah Nabi Muhammad di Kota Yerusalem pada periode Mekah dan periode Madinah di dua halaman buku itu.
Nabi Muhammad oleh pengarang disebutkan secara literal adalah perompak dan perampok dalam kisah Perang Badar. Douglas Wilson menyebut “Nabi Muhammad adalah perompak dan perampok yang memerintahkan penyerangan terhadap karavan-karavan di Mekah”.(fq/tmp)