GMNI Halsel Tolak Bahasa Cina Dimasukan Kedalam Kurikulum: Pembunuhan Karakter Bangsa!

Tak hanya itu, massa Aksi mengusulkan agar kurikulum pendidikan di Halmahera Selatan wajib memasukan bahasa daerah, dari Bahasa Makian, Bacan, atau Tobelo Galela kedalam Kurikulum Pendidikan.

Aksi yang digelar ini terlihat tanpa ada pengawalan dari pihak keamanan.

Kadikbud Halsel Membantah

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadikbud) Halsel, Safiun Rajulan membantah bahasa Cina atau Bahasa Mandarin bakal dimasukan Kurikulum. Bantahan itu disampaikan Kadikbud Halsel, saat melakukan Konfrensi pers, Rabu (14 /07/2021) Kemarin.

Menurut Kadikbud Halsel, terkait penghapusan mata pelajaran Bahasa Inggris digantikan dengan Bahasa cinta itu tidak benar.  Menurut Safiun, dalam pembahasan RPJMD Bupati dan Wakil Bupati adalah membahas empat poin program kegiatan.

“Kita tidak serta merta memasukan Bahasa Mandarin ke dalam Kurikulum. Sebab ada tim pengembangan kelurikulum untuk mengkaji dan menyusun pembelajaran muatan lokal untuk bisa dimasukan ke Kurikulum dan ini membutuhkan kajian yang  panjang,” terang Kadikbud. [focusmalut]