Gibran Dinilai Irit Bicara, TKN: Bukan Kelemahan, yang Penting adalah…

eramuslim.com – Nusron Wahid, Anggota DPR RI sekaligus Sekretaris TKN Prabowo-Gibran memberikan pandangannya soal Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming disebut irit bicara, menjelang debat Cawapres yang kedua.

 Sebagaimana diketahui, Gelaran debat pertama Capres 2024 telah dilangsungkan dengan mempertemukan ketiga Capres dalam satu panggung.

Mereka berdebat dengan argumen, gaya serta ciri khasnya masing-masing untuk menarik perhatian publik memilihnya sebagai Presiden RI 2024. Berbagai isu dilontarkan untuk saling menyerang dan solusi menyelesaikan persoalan.

Salah satu yang menarik adalah tema demokrasi yang membuat tensi cukup tinggi antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, sampai ungkit-ungkit bantuan Pilkada DKI.

Setelah debat pertama, akan digelar debat kedua yang akan mempertemukan para Cawapres, pada Jumat (22/12) di Senayan JCC, Jakarta.

Konsep panggung semi town hall meeting dipersiapkan oleh KPU untuk debat nantinya, Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD.

Sementara itu, Nusron Wahid menanggapi pernyataan soal Gibran irit bicara menjelang untuk debat kedua di KPU pada Jumat 22 Desember 2023.

“Irit bicara bukan sesuatu kelemahan, yang penting adalah substansi saat dibicarakan,” tuturnya dilansir Youtube tvOnenews.

Hal itu disampaikan oleh Nusron Wahid saat hadir sebagai narasumber di program tvOne yakni One on One. Mantan Ketua PBNU, Nusron Wahid menyinggung soal Pilpres 2019, di mana saat itu Jokowi berpasangan dengan K.H. Ma’ruf Amin, banyak diremehkan.

“Ingat pada tahun 2019, Kyai Ma’ruf Amin juga di-underestimate dan di-underdog kan. Saat mau nanti kalau debat dengan Sandiaga Uno kayak gimana,” ungkapnya.

“Ternyata juga tidak, sudahlah, saya ini meyakini semua calon Presiden dan Wakil Presiden kita hari ini adalah figur-figur yang terbaik untuk bangsa Indonesia,” terangnya.

Nusron Wahid mengatakan bahwa mereka mempunyai kelebihan dan kemampuannya masing-masing.

“Lagipula yang namanya debat kita kali ini, debat calon Presiden dan wakil Presiden itu kan bukan dalam rangka untuk cari menang dan kalah debat,” ungkapnya.

 “Wong yang menilai juga menang dan kalah, kemudian akan mengubah visi dan misinya? juga tidak, tapi ini kan sarana yang difasilitasi oleh KPU agar yang bersangkutan itu mengelaborasi visi-misi, program kerja, dan gagasan secara gamblang secara ceto welo-welo kepada masyarakat, sehingga masyarakat itu bisa memilih,” pungkasnya.

Sebagai informasi, debat ketiga dan keempat diselenggarakan pada tanggal 7 dan 21 Januari 2024.  Debat terakhir dijadwalkan pada tanggal 4 Februari 2024.

Debat capres akan dilangsungkan tiga kali, sedangkan debat cawapres dua kali.  Walau begitu, pasangan capres/cawapres harus hadir pada lima kesempatan debat itu.

Adapun tema debat pertama meliputi pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.

Tema debat kedua adalah ekonomi yang mencakup ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur, dan perkotaan.

Tema debat ketiga adalah pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik, kemudian tema debat keempat adalah pembangunan keberlanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.

Tema debat kelima meliputi kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.

(Sumber: Tvone)

Beri Komentar