Gibran adalah ‘Wayang’? Eros Djarot Ungkap Kekhawatiran Besar

Jika terjadi kemungkinan terburuk, kata Eros, dia tidak yakin para pimpinan Partai akan mau dijadikan bawahan oleh sosok yang levelnya jauh di bawah mereka.

“Kalau sampai itu terjadi, mau (Dipimpin Gibran)? Pertanyaan saya kepada mas Airlangga, please jujur sama saya, siapa yang ikhlas, Zulkifli Hasan, Yusril juga, ikhlas nda? Mba Khofifah nih yang baru, ikhlas gak nih. Ayo bicara pakai hati,” tukasnya.

Mengaku sangat mengenal nama-nama yang dia sebut, Eros melihat mereka hanya ikut mendukung Prabowo-Gibran karena mencari zona aman.

“Saya gak yakin, saya kenal mereka. Mereka kan juga punya integritas. Tapi membayangkan memakai rompi yang kuning itu ngeri juga,” bebernya.

Menurut Eros, sebagai negara demokrasi, mestinya hukum tidak dijadikan sebagai alat politik untuk menjatuhkan ataupun meraup dukungan.

“Saya sih pinginnya hukum jangan dijadikan alat politik, apalagi mau satu putaran. Sudahlah, siapapun yang mengepush satu putaran, sudahlah dia gak cinta Indonesia,” kuncinya. (sumber: fajar)

Beri Komentar