Eramuslim.com – Partai Gerindra membela Ketua Umum Prabowo Subianto dari kritik terkait pidato ‘Indonesia bubar 2030’. Politikus Gerindra M Nizar Zahro menyebut hanya orang-orang dungu yang terus mengejek pidato itu.
“Hanya orang-orang yang berakal saja yang mampu menangkap pesan yang ingin disampaikan oleh Pak Prabowo. Sementara orang bebal dan dungu hanya bisa mengejek membabi-buta,” kata Nizar dalam keterangannya, Senin (26/3/2018).
Menurut Nizar, tak semua orang paham maksud yang ingin disampaikan Prabowo. Hanya manusia berakal yang menurutnya mengerti pesan tersirat dari pidato tersebut. Nizar juga menyindir kritik yang disampaikan oleh Sekjen PSI Raja Juli Antoni.
“Karena jelas sekali, Pak Prabowo mengatakan bahwa pidatonya didasarkan atas novel ‘Ghost Fleet’ karya PW Singer. Sekjen PSI harus membuka mata bahwa bangsa asing sudah menelanjangi Indonesia melalui karya novel yang katanya fiksi itu,” ucap dia.
Bagi Nizar, pidato Prabowo sukses membuat semua orang terperanjat. Diberitakan, Prabowo berpidato soal prediksi Indonesia bisa bubar pada 2030. Video potongan pidato itu diunggah akun Facebook Partai Gerindra.
Video itu ternyata diambil saat Prabowo berbicara di UI ketika menghadiri peresmian dan bedah buku ‘Nasionalisme Sosialisme dan Pragmatisme Pemikiran Ekonomi Politik Soemitro Djojohadikusumo’ pada 18 September 2017. Acara diadakan di auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Depok.
Dalam acara itu, Prabowo turut membawa satu novel berjudul ‘Ghost Fleet’. Prabowo lalu mengungkap isi novel tersebut, salah satunya tentang ramalan soal Indonesia pada tahun 2030.
Sebelumnya, Sekjen PSI Raja Juli Antoni mengkritik pidato Prabowo. Dia menekankan partainya berisi orang-orang yang optimistis, berkebalikan dari pidato mantan Danjen Kopassus itu.
“Kami ini generasi optimistis, generasi hope, bahwa Indonesia ini on the track kok, permasalahan kita menghadapi krisis global,” jelas pria yang akrab disapa Toni itu.
“Kami optimistis dengan kondisi demografis yang kita miliki dengan kepemimpinan Pak Jokowi memberantas korupsi, good governance, infrastruktur makin baik, saya kira long term makin baik,” imbuhnya. [detik]