Gerindra Buka Suara terkait Ucapan Prabowo ‘Ndasmu Etik’: Video Dipotong-potong

eramuslim.com – Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad angkat bicara soal video yang beredar mengenai Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang mengatakan ‘Ndas Mu’ dalam satu kegiatan.

Menurut Dasco, pernyataan itu disampaikan dalam nuansa kekeluargaan karena dikeluarkan saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Gerindra di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (15/12).

Selain itu, Dasco menyebut video yang beredar juga terlihat dipotong-potong sehingga menimbulkan multitafsir di kalangan masyarakat. Namun, ia meyakini masyarakat Indonesia tak akan terpengaruh karena sudah cerdas.

“Saya pikir, masyarakat kita sudah cerdas ya untuk tidak terpengaruh tentang apa yang disampaikan oleh pak Prabowo dalam video yang dipotong-potong tersebut yang tentunya menjadi multi tafsir,” ujar Dasco dalam keterangannya, Minggu (17/12/2023).

“Karena hal tersebut disampaikan dalam acara internal partai. Yang mana, kalau dalam acara internal partai yang tertutup dan pak Prabowo biasa menjadikannya seperti acara keluarga, jadi suasananya sangat cair dan kekeluargaan,” katanya melanjutkan.

Wakil Ketua DPR RI itu juga menilai video pernyataan yang dipotong-potong sengaja dinarasikan demi menyudutkan Prabowo.

“Untuk itu, tidak elok apabila pernyataan pak Prabowo yang tidak utuh tersebut disebar-luaskan secara massif dengan narasi yang menyudutkan,” ucapnya.

Ketua Koordinator Startegis Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu juga mengajak masyarakat dalam pesta demokrasi dijalankan secara damai dan sejuk. Sebab, untuk menciptakan Indonesia Emas 2045 persatuan bangsa merupakan hal yang utama.

“Kita semua tentu berharap pesta demokrasi ini berjalan dengan baik, damai dan sejuk. Karena Persatuan Bangsa adalah yang utama,” pungkasnya.

 

(Sumber: Suara)

Beri Komentar

1 komentar

  1. Meskipun jika kita adalah pendukung fanatik Prabowo Gibran, tetapi jika yg kita dukung melakukan kekhilafan dan salah, ya jangan dikuti kesalahannya dan mencoba mencari-cari pembenarannya.

    Sesuatu yg salah jika dipaksa dibenar-benarkan maka akan membuat semua yg kita lakukan menjadi keliru dan salah semua.
    Masak hanya demi Prabowo Gibran seorang maka para pendukungnya rela merendahkan dan menghina dirinya sendiri?
    Sebegitu tidak berartikah diri kita…???

    Coba resapi kata-kata yg sepadan dalam bahasa Jawa berikut pantas apa tidak, apalagi di forum formal :
    – “etik…etik…etik…ndasmu etik”
    – “etik…etik…etik…asu-mu etik”
    – “etik…etik…etik…jancuk-mu etik”