Gerindra Amini Pernyataan Menteri Bambang Yang Sebut Perenomian Indonesia Seperti Perekonomian Zaman Penjajahan

Eramuslim.com – Pernyataan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro yang menyebut kondisi perekonomian Indonesia saat ini mirip dengan kondisi ekonomi Indonesia pada saat dijajah oleh Belanda betul adanya.

“Karena semua kekayaan alam Indonesia diekspor ke luar negeri. Betul, apa yang dibilangnya (Bambang) itu benar,” tegas anggota Komisi XI DPR RI, Heri Gunawan, kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Senin (14/11).

Menurut dia, pemerintah harusnya mendukung industri dalam negeri di bidang apapun untuk mampu menghasilkan bahan mentah menjadi bahan jadi kemudian menjualnya dengar harga yang jauh lebih tinggi dari harga jual bahan mentah.

jokowi dan 3“Barang jadi kita kirim ke luar, nilainyakan lebih besar. Harus ada keberpihakan dari pemerintah untuk membuat suatu industri dalam negeri,” sesalnya.

Diakuinya bahwa kondisi ekonomi saat ini memang sedang sulit, tapi itu bukan menjadi alasan untuk tidak memulai kemandirian industri dalam negeri. Utamanya BUMN.

“Kalau dihitung-hitung memang cost nya lebih tinggi membuat pabrik itu, namun efeknya kan kedepan, bukan sekarang. Untuk saat ini memang ongkosnya lebih mahal, tapi untuk jangka panjang itu menguntungkan buat Indonesia,” jelasnya.

Karenanya, dia menilai pemerintah sama sekali tidak ada niatan untuk membuat industri dalam negeri untuk memproduksi memproduksi bahan mentah menjadi bahan jadi.

“Kalau dimulai hari ini, itukan bisa akan terjadi 5 tahun atau 10 tahun kedepan,” tutup politisi Partai Gerindra ini.

Diketahui sebelumnya menteri Bambang bilang kondisi ekonomi Indonesia tak jauh beda dengan kondisi ekonomi saat dijajah Belanda.

“Dulu, Belanda menjarah rempah-rempah dan komoditas lainnya, lalu dikirim ke negaranya,” kata Bambang di Jakarta, Minggu, (13/11).

Saat zaman penjajahan, selain sumberdaya Indonesia dikeruk habis-habisan, Belanda juga melakukan gerakan tanam paksa. Saat ini pun, Indonesia diakuinya banyak sekali diminta asing untuk mengekspor hasil tambang dengan menawarkan nilai tambah yang tinggi. Tawaran-tawaran itu disebutnya diatur dalam agenda-agenda politik yang telah tersusun.

“Kalau Indonesia kerjaannya hanya menggali tambang, lalu ekspor, maka sampai kapanpun tidak akan maju,” kata Bambang lagi.(jk/rmol)