Eramuslim.com – Mantan Menteri Koperasi dan UKM era Pemerintahan Presiden BJ Habibie, Adi Sasono, tutup usia pada hari ini, Sabtu (13/8) sekitar pukul 17.20 WIB di Jakarta.
Semasa hidupnya nama Adi Sasono memiliki pengaruh yang cukup diperhitungkan dalam kancah perpolitikan Tanah Air, terutama di masa-masa terakhir kepemimpinan mantan presiden Soeharto hingga Era Reformasi.
Karena pengaruhnya ini bahkan media Amerika Serikat (AS) menjulukinya sebagai orang paling berbahaya di Indonesia. Setidaknya itulah salah satu judul tulisan yang pernah diturunkan oleh surat kabar The Washington Post edisi 2 Maret 1999, ‘Indonesia’s Most Dangerous Man’.
“Jabatan yang disandangnya terdengar tidak cukup berbahaya: Menteri usaha kecil dan koperasi. Dan sebagai pribadi, Adi Sasono adalah sosok yang bicaranya halus, seorang insinyur yang kaya pengalaman, dan profilnya sederhana. Jadi mengapa ia disebut oleh beberapa kritikus sebagai orang yang paling berbahaya di Indonesia?,” begitu bunyi prolog tulisan Keith B Richburg dalam surat kabar The Washington Post edisi 2 Maret 1999 tersebut.
Mendapat label tersebut, tulis Richburg, Adi Sasono hanya tertawa pelan. “Saya sudah mencoba meyakinkan mereka bahwa saya tidak berbahaya sama sekali,” kata Adi Sasono dalam sebuah wawancara.
Apa yang mendorong rasa takut tentang Adi Sasono di beberapa kalangan, seperti ditulis Richburg, adalah gerakan advokasi agresifnya yang disebut “Ekonomi Rakyat.” Gerakan ini pada dasarnya mendobrak hegemoni ekonomi kaum konglomerat komersial terhadap ekonomi negara tradisional yang mendistribusikan kekayaan untuk usaha kecil dan 50 ribuan atau lebih koperasi yang sebagian besar dikelola negara.(ts/rol)