Gerakan 'Aisyiyah Malaysia Diresmikan di Kuala Lumpur

Menjelang usianya yang ke seratus tahun, pergerakan Muhammadiyah telah memberikan kontribusi yang siginifikan dan berkesinambungan terhadap usaha pembaharuan (tajdid), dakwah, pendidikan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia pada umumnya dan warga Muhammadiyah pada khususnya. Performa yang telah dihasilkan ini merupakan akumulasi dukungan dari berbagai elemen dalam organisasi Muhammadiyah itu yang mencakup berbagai unsur seperti unsur pergerakan wanita, mahasiswa, pemuda, remaja dan juga gerakan kepanduan Muhammadiyah.

Menyadari pentingnya dukungan multi-dimensi dalam kekuatan pergerakan Muhammadiyah, dan mempertimbangkan betapa luasnya cakupan lahan dakwah dan perjuangan yang perlu diisi dan diusahakan, maka Pergerakan Muhammadiyah melalui Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Kuala Lumpur memandang perlu untuk segera membentuk kepengurusan pergerakan ‘Aisyiyah di Malaysia.

Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) Malaysia yang baru saja diresmikan dan dilantik pada Senin, 16 Februari 2009 di kediaman Bpk Ir. Rovicky Dwi Putrohari Nurhajam, warga Muhammadiyah di Kuala Lumpur merupakan mata rantai pergerakan dakwah bil-hal yang bertujuan mensinergikan potensi para wanita aktivis, anggota dan simpatisan Muhammadiyah di Malaysia. Di tengah-tengah ribuan warga Muhammadiyah yang tersebar di negeri jiran ini, PCIA Malaysia diharapkan dapat meneruskan program kerja Muhammadiyah secara lebih efektif dan efisien terutama kepada komunitas wanita.

Dalam amanatnya kepada pengurus PCIA Malaysia yang merupakan PCIA Luar Negeri ketiga setelah Mesir dan Belanda, Prof. Dr. Siti Chamamah Soeratno menyampaikan bahwa berdirinya PCIA Malaysia ini akan membantu pimpinan pusat (PP) ‘Aisyiyah dalam menjaga dan mengembangkan hubungan regional dan internasional yang telah dibina sebelum ini. Prof. Dr. Chamamah yang beberapa hari sebelumnya berbicara dalam Kongres Wanita Islam se-Asia Tenggara berpesan agar PCIA Malaysia dapat menjadi duta bagi PP dalam memainkan peran ke depannya.

Terbentuknya PCIA Malaysia juga disambut baik oleh Penasihat PCIM yang juga Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia Bpk. M. Imran Hanafi. Beliau berharap agar PCIA dapat mengambil bagian yang lebih intens dalam pembinaan dan pengayoman terhadap masyarakat Indonesia di Malaysia.

Dalam acara peresmian yang dihadiri oleh jajaran PP ‘Aisyiyah, pimpinan PCIM Kuala Lumpur dan perwakilan Muhammadiyah Singapura itu, Pengurus Pusat melantik jajaran pengurus PCIA Malaysia yang diketuai oleh Ny. Yuenda Vicky Larasati dan Ny. Finny Nihaya Akhyar sebagai wakilnya. Dalam sambutannya, Ny. Yuenda mengharapkan kerjasama baik dari PP maupun dari segenap warga PCIM di Malaysia agar dapat menjalankan amanah yang diembannya ini. Sebagai langkah awal yang perlu diusahakan, beliau berharap dapat segera mengidentifikasi dan merangkul sebanyak mungkin aktivis dan keluarga besar ‘Aisyiyah yang tersebar di Malaysia ini, baik dari kalangan pekerja, profesional, pelajar/mahasiswa, maupun para ibu rumah tangga.