Generasi Awal PKS, Yoyoh Yusroh Meninggal Kecelakaan

Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un. Berita dini hari melaui twiter dan facebook, mengabarkan Yoyoh Yusroh, meninggal dunia dalam kecelakaan saat akan kembali ke Jakarta. Menurut kabar kecelakaan terjadi di Tol Brebes-Tegal, pukul 3.30 dini hari, yang mengakibatkan kenderaan yang ditumpangi mengalami kerusakan dan menewaskannya.

Sekarang jenazahnya sedang dalam perjalanan menuju Jakarta, dan akan disemayamkan di rumah duka di Komplek DPR Kalibata, Jakarta Selatan.

Yoyoh Yusroh bersama suaminya Budi Darmawan serta keluarganya menghadiri wisuda anak pertamanya Umar, yang kuliah di UGM Yogyakarta. Umar berhasil menyelesaikan kuliahnya di UGM mengambil jurusan ekonomi/menejemen/UGM, Yogyakarta. Yoyoh Yusroh bersama keluarganya menghadiri wisuda putra pertamanya Umar dengan penuh kebahagiaan.

Kecelakaan yang serius itu mengakibatkan meninggalnya Yoyoh Yusroh, yang menjadi anggota DPR RI dari PKS, selama dua periode (2004-2009 dan 2009-2014). Selain itu, suaminya Budi Darmawan dan keluarga lainnya, masih di rawat di Rumah Sakit Mitra Plumbon-Cirebonl. Musibah ini terjadi di Tegal, saat akan kembali ke Jakarta, usai menghadiri wisuda putranya Umar.

Yoyoh Yusroh, sedikit orang (muslimah) yang terekrut, dan menjadi generasi awal (assyabiqunal awwalun) dalam generasi dakwah, yang membangun di awal gerakan dakwah di Indonesia. Yoyoh merupakan sedikit kader dakwah yang sangat gigih membangun gerakan dakwah di Indonesia dengan segala pengorbanannya. Dia juga berhasil menciptakan sebuah lapisan generasi baru Muslimah, yang memiliki komitment dakwah dikalangan jamaah dakwah.

Yoyoh telah berinteraksi dengan berbagai kalangan, dan mengunjungi berbagai negara, termasuk  Timur Tengah, termasuk telah mengunjungi Gaza, melihat langsung kondisi rakyat Palestina yang menjadi korban kekejaman Israel.

Yoyoh Yusroh, meninggal dalam sebuah kecelakaan yang tragis di Brebes/Tegal. Yoyoh meninggalkan 12 orang anak, dan baru dua orang yang sudah menikah. Semoga segala amal kebaikannya menjadi penentu hidupnya diakhirat nanti, saat berada dihadapan Allah Azza wa Jalla. Inna lillahi wa inna Ilaihi roji’un. (mh)