Eramuslim.com – Organisasi Kesehatan Dunia baru-baru ini menyatakan mutasi C.37 dari virus SARS-COV-2 sebagai varian baru yang dapat menjadi faktor potensial yang menambah beban kasus.
Mutasi yang dikenal dengan varian Lambda, pertama kali dikenali pada 14 Juni, setelah terdeteksi di lebih dari 25 negara di seluruh dunia. Lantas, adakah beda gejala covid varian lambda itu dengan yang lain.
Sebelum mengetahui gejala covid-19 varian lambda, berikut beberapa fakta awalnya.
Dilansir dari Times of India, varian lambda pertama kali diamati di Peru, dan menyebar ke seluruh negara di Amerika Selatan dan menjadi strain yang dominan di sana.
Belakangan, varian Lambda juga telah terdeteksi di beberapa bagian Inggris dan beberapa negara Eropa, yang juga sedang memerangi wabah yang dipicu oleh varian Delta.
Varian labda juga telah dideteksi di Indonesia. Tapi masih belum menjadi perhatian. Lalu apa saja gejala covid varian lambda?
Peru, yang merupakan episentrum penyebaran varian Lambda, telah mencatat tingkat keparahan dan kematian yang tinggi sejak tahun lalu. Namun, belum dapat disimpulkan apakah varian tersebut bertanggung jawab di balik hal yang sama.
Namun demikian, para ahli merasa bahwa orang harus tetap berhati-hati tentang kemungkinan gejala covid, termasuk batuk terus menerus, intens, demam tinggi, perubahan rasa/bau, sesak napas, dan nyeri tubuh.