Geger Kajian ‘Ustad Radikal’ di Pelni, Gus Yasin: Heran! Mengapa NU Merasa Paling Benar, Yang Lain Dinilai Radikal

Lebih gila lagi, tambah Gus Yasin, ada penjelasan atas nama direksi, ikut-ikutan menilai radikal. “Anda baca di grup-grup itu. Katanya, semalam dia mendapat info di luar Pelni terkait flyer Kajian Ramadhan, dan sudah saya laporkan kepada Deputy SDM dan IT. “Ini bukan domainnya. Ini justru bentuk radikalisme, mengadu domba dengan kelompok lain. Berbahaya,” terangnya.

Seperti terbaca duta.co tersebar kalimat: “Kami (saya dan Dir SDM) baru saja menerima flyer info penceramah dlm kegiatan Ramadhan di Lingk Pelni dr Badan Dakwah Pelni yg dikirim oleh kawan2 diluar Pelni. Sehubungan dgn hal tsb, Perlu kami sampaikan klarifikasi bahwa:

1. Direksi belum memberi ijin terkait dengan penunjukkan pembicara.

2. Direksi sampai saat ini belum mendapat info pembicara yg akan diundang dlm kegiatan Ramadhan.

3. Panitia menyebarkan info terkait pembicara Ramadhan belum ada ijin dari Direksi. Oleh sebab itu, Direksi menyatakan bahwa kegiatan tsb belum ada ijin.

Sehubungan dengan hal tersebut, kami memutuskan utk meniadakan kegiatan ceramah dlm kegiatan Ramadhan. Mohon maaf atas kejadian ini. Terima kasih ~ Laila Nur ~

“Memalukan, bukan? Mestinya kalau itu urusan agama, biarlah diurus ahlinya, alim-ulama. Negara tidak perlu sibuk dengan radikalisme atas nama agama. Kecuali kalau ini ‘proyek’,” pungkasnya. []