Ubaidillah menjelaskan, jumlah garam industri yang akan diimpor sebanyak 3,7 juta ton itu berlebihan. Kondisi tersebut yang membuat para petani garam rakyat menolak rencana impor garam industri pada tahun ini.
Petani garam rakyat di Sumenep juga mengkhawatirkan garam industri impor itu merembes atau beredar menjadi garam konsumsi. “Perembesan ini yang membuat garam rakyat yang dihasilkan oleh kami menjadi tidak laku, karena harga garam impor itu lebih murah,” ujarnya. (Tsc/Ram)