Eramuslim – Setelah harga gabah turun akibat kebijakan impor, kini giliran harga garam rakyat di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, anjlok dari Rp 2.700 menjadi Rp 2 ribu per kilogram akibat kebijakan impor garam industri oleh pemerintahan Jokowi.
Petani garam di wilayah Sumenep menegaskan bahwa turunnya harga dipicu oleh tindakan pemerintah membuka kran impor garam industri.
“Tak hanya harganya yang turun. Sejak beberapa hari belakangan ini, tidak ada lagi pengusaha yang membeli garam rakyat,” kata Ketua Aliansi Masyarakat Garam (AMG) Sumenep, Ubaidillah di Sumenep, Jumat (9/2/2018).
Ubaidillah bersama belasan petani garam rakyat di Sumenep mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. Mereka mengeluhkan adanya impor garam industri pada tahun ini.
Para petani garam rakyat tersebut ingin anggota DPRD Sumenep ikut menolak kebijakan Pemerintah yang mengimpor garam industri sebanyak 3,7 juta ton. Alasannya, kebijakan tersebut akan membuat garam rakyat yang diproduksi petani pada 2017 tidak akan terjual.
“Setiap ada impor garam, meskipun itu garam industri, pasti berdampak terhadap garam rakyat. Kalau pun terjual, harga garam rakyat pasti anjlok,” kata Obed, sapaan Ubaidillah.