Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, aktivis menggunakan drone untuk aksi tembakan sinar laser ini. Mereka juga sering berpindah posisi untuk mengalihkan perhatian petugas keamanan KPK.
Asep mengatakan pihaknya menduga kuat TWK dalam rangka alih status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan usulan Ketua KPK Firli Bahuri. Ia juga menilai tes tersebut cacat prosedur lantaran pengadaannya terburu-buru dan pertanyaan dalam tes tak berkaitan dengan kerja-kerja pemberantasan korupsi.
“Bahkan, muncul asumsi bahwa tes ini memang sudah dirancang untuk menyingkirkan mereka yang vokal dan berintegritas. Juga mereka yang sedang menangani kasus-kasus besar seperti korupsi Bansos, e-KTP, dan buronan Harun Masiku,” kata Asep.
Sebelumnya, pada Senin (28/6) pagi, mereka bersama sejumlah lembaga mahasiswa juga menggelar aksi teatrikal di halaman Gedung Dwiwarna KPK.
Para peserta aksi memakai baju putih bertuliskan sejumlah kasus korupsi mangkrak yang melibatkan aktor di partai politik. Adapun kasus korupsi dimaksud terdiri dari sektor pertambangan, kehutanan dan sumber daya alam, hingga korupsi bantuan sosial (bansos) Covid-19 dan izin ekspor benih lobster (benur).
Aksi gerakan #BersihkanIndonesia ini merupakan rangkaian dimulainya pekan melawan terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang mewarisi kematian KPK. []
Rakyat sudah mual#MosiTidakPercaya#ReformasiDikorupsi pic.twitter.com/N99gq3ehvI
— #ReformasiDikorupsi (@AksiLangsung) June 28, 2021