Dengan berakhirnya phase kedua penerbangan dari Arab Saudi, PT Garuda Indonesia telah menyelesaikan tugasnya memberikan pelayanan penerbangan haji tahun 1428 Hijriah kepada 107.551 jamaah haji dari sembilan debarkasi Indonesia dalam 288 kali penerbangan (kelompok terbang/kloter).
"Periode penerbangannya adalah mulai 24 Desember 2007 hingga 22 Januari 2008 dengan menggunakan 14 pesawat, " kata Kepala Komunikasi Perusahaan Garuda, Pujobroto dalam siaran pers di Jakarta.
Pujobroto menjelaskan, 14 pesawat berbadan lebar yang dioperasikan dalam musim penerbangan haji tersebut dibuat tahun 95-an ke atas sesuai spresifikasi yang ditetapkan Departemen Agama.
Sementara itu, lanjutnya awak kabin yang bertugas berjumlah 724 orang, terdiri dari 325 awak kabin reguler Garuda dan 399 awak kabin musiman, yang direkrut dari puteri daerah embarkasi.
Pudjobroto pun menyatakan, pihaknya merekrut awak kabin asal daerah embarkasi adalah bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para jamaah untuk mengatasi kendala komunikasi (bahasa), mengingat sebagian jamaah haji hanya mampu berbahasa daerah.
"Ini bagian dari pelayanan Garuda kepada para jamaah untuk mengatasi kendala komunikasi (bahasa), "imbuhnya.
Sebelumnya, Departemen Agama menilai on time performance (ketepatan waktu) pemberangkatan jamaah haji tahun 1428 H/ 2007 oleh Garuda Indonesia Airlines cukup menggembirakan, dan menunjukkan adanya perbaikan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun ketepatan waktu Saudi Arabian Airlines lebih rendah jika dibanding dengan tahun yang lalu.
"Secara umum kami menilai on time performance Garuda cukup menggembirakan, "kata Direktur BPIH dan SIH, Abdul Ghafur Djawahir.
Keempatbelas pesawat tersebut adalah dua pesawat berasal dari Garuda sendiri (A-330) dan 12 pesawat lainnya disewa Garuda dari maskapai asing yaitu 4 pesawat B-747, 3 pesawaqt B-767 dan 5 pesawat A-330. Kapasitas tempat duduk ketiga jenis pesawat haji tersebut adalah B-747 (455 kursi), B-767 (325 kursi) dan A-330 (325 kursi). (novel/ant)