eramuslim.com – Pertanyaan Cawapres 02 dengan mempertanyakan istilah SGIE jadi trending topik di twitter. Pasalnya, istilah yang dilontarkan Gibran ternyata tidak sesuai dengan pengucapannya yang mestinya berbahasa Inggris.
Bahkan, menurut Pengamat sosial ekonomi dan politik, Ferry Koto, pertanyaan tersebut bukan level cawapres.
“Menguji soal istilah itu bkn level Cawapres @gibran_tweet. Aneh2 sj. Jangankan ditanya ke @cakimiNOW ditanya ke pak
@jokowi yg sedang berkuasa jg akan balik tanya “apa itu SGIE?”. Tanya ke saya baru cocok. Lagipula SGIE itu bukan indeks tapi REPORT,” tulis Ferry Koto melalui akun @ferrykoto, dikutip Sabtu (23/12/2023).
“Indeks ranknya disebut GIEI atau Global Islamic Economic Indeks, yang sudah di Indonesiakan menjadi Indeks Ekonomi Islam Global. Dimana Indonesia ranking 4. Ini yg mendiktekan ke mas Gibran juga ngaco,” tambahnya.
“Pertanyaannya lebih cocok jika sedang kontestasi pemilihan Pejabat BI, OJK, atau pemilihan Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yg kebetulan saat ini dijabat pak @erickthohir. Atau ditanya saat UTS mahasiswa jurusan Ekonomi Islam. ?,” lanjut Ferry Koto.
“Di video tsb terlihat ngaconya mas
@gibran_tweet soal SGIE, yg meyakinkan sy bahwa sebenarnya Gibran tak paham yg dia tanyakan. SGIE itu bukan indeks atau indikator, tapi sebuah report dari lembaga Dinar Standard yg di dalamnya ada GIEI,” tutupnya.
Sementara itu, usai debat Cawapres, Anies Baswedan ikut menanggapi perihal SGIE. Menurutnya, pertanyaan tentang Terminologi teknis pada level ini bisa dijawab dengan google.
“Karena di level kepemimpinan nasional adalah substansif yang seharusnya dibawa. Sebagai pertanyaan itu sah, tapi publik bisa menilai kualitas pertanyaannya msh diaspek teknikal bukan substansi,” ujarnya.
Padahal, lanjut Anies, semakin tinggi level makin berfokus pada substansi. “Silakan publik menilai apakah format cerdas cermat hafalan atau tentang ideologi, gagasan nilai yang kemudian diwujudkan lewat kebijakan,” tandasnya. (sumber: fajar)