Eramuslim.com – Seorang pemuda, Zaelani (27 tahun), mengaku dipukuli seorang satpam di Gelora Bung Karno (GBK), Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (30/7). Zaelani juga mengatakan ia dipaksa menandatangani surat damai.
Menurut Zaelani, semua pengalaman tak mengenakan yang dialaminya terjadi hanya karena persoalan sertifikat vaksin. Awalnya, dia mendatangi GBK untuk meminta sertifikat vaksin yang tak kunjung diterima meski sudah mendapat dosis kedua di sana pada 31 Mei.
Sesampainya di pos satpam di pintu lima GBK pada Jumat sekitar 11.00 WIB, Zaelani mengatakan, petugas menyuruhnya ke pos dua satpam. Namun, ia mengatakan, pos dua ternyata tak bisa melayaninya karena khusus untuk pengemudi ojek online.
“Akhirnya saya balik lagi ke pos lima. Di situ juga tetap nggak bisa, tapi saya tetap ngeyel untuk bisa masuk, saya argumen untuk tetap masuk,” kata dia ketika dihubungi, Senin (2/8).
Tak bisa meladeni argumen Zaelani, satpam di pos 5 meminta satpam lain untuk menghadapinya. Satpam yang datang belakangan ini tetap tak mengizinkan Zaelani masuk.
“Nah, di situlah kejadian dipukul. Dipukul sama orang kedua yang baru datang. Dia pukul mungkin karena emosi saat saya ngeyel untuk masuk,” ujar Zaelani.