Eramuslim.com – Ketua Departemen Politik DPP PKS, Nabil Ahmad Fauzi turut mengkritik Menko Polhukam Mahfud MD soal cuitannya mengenai kisah orang kaya dan seorang professor kedokteran yang meninggal akibat Covid-19.
Nabil menilai Mahfud hanya menambah kegaduhan di situasi pandemi Covid-19.
“Kembali cuitan Pak Mahfud MD bikin kontroversi. Semakin menambah keriuhan yang tidak perlu di dalam situasi yang belum membaik ini,” kata Nabil saat dihubungi Suara.com, Selasa (27/7/2021).
Menurutnya, kegaduhan yang dibuat Mahfud sangat disayangkan. Pasalnya, Mahfud dianggap sudah berada di level negarawan dan berpengalaman di eksekutif, legislatif dan yudikatif.
“Presiden perlu segera merapikan pola komunikasi publik para pejabatnya. Agar lebih mampu menangkap dan menyesuaikan dengan sentimen publik di era pandemi ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Nabil menilai jika blunder-blunder tersebut terus dilakukan pemerintah, justru akan menipiskan kepercayaan terhadap pemerintahan itu sendiri.
Kepercayaan pemerintah Presiden Joko Widodo kekinian dianggap sudah anjlok.
“Kami menilai, jika terus berulang-ulang terjadinya kontroversi yang tidak perlu ini, maka boleh jadi tingkat kepercayaan publik terhadap kemampuan pemerintah menangani pandemi semakin anjlok,” tuturnya.
Nabil mengungkapkan, hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan tingkat kepercayaan publik kepada Presiden Joko Widodo dalam menangani pandemi Covid-19 mencapai titik terendah selama empat bulan terakhir.
“Sudah alarm ini, karena sudah di bawah 50 persen,” tandasnya.