Ganjar Dikeroyok Parpol Lain Kata Pendukungnya, Andi Sinulingga: Nggak Ngaca Bagaimana Mereka Keroyok Anies

eramuslim.com – Pendukung Bacapres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengklaim Ganjar Pranowo dikeroyok partai politik lain.

Menanggapi hal itu, Penggagas Kolaborasi Jakarta Andi Sinulingga menyindir keras para pendukung yang disebutnya sebagai buzzer Ganjar.

Loyalis Anies Baswedan ini juga menyentil soal Ganjar yang disamakan dengan Presiden Joko Widodo mulai dengan dongeng-dongeng picisan.

“Buzzer-buzzernya ganjar sibuk menggaungkan Ganjar dikeroyok, karena ganjar orang baik kayak Jokowi. Mulai dgn dongeng-dongeng picisan,” kata Andi Sinulingga dalam cuitannya di Twitter, Selasa, (15/8/2023).

Lebih lanjut kata mantan politisi Golkar ini menyebut justru Anies yang dikeroyok mulai dari Buzzer, DPRD DKI dan pemerintah pusat.

“Nggak ngaca bagaimana mereka keroyok Anies, baik dari buzzer, dari DPRD DKI, dari pemerintah pusat, tapi Anies dan simpatisanya nggak mewek picisan begitu,” tandasnya.

Sebelumnya, salah satu Relawan Ganjar Pranowo, Guntur Romli menanggapi ihwal deklarasi Partai Golkar dan PAN kepada Prabowo Subianto sebagai capres untuk Pilpres 2024.

Menurutnya, ada skenario untuk mengeroyok Pranowo dengan menggalang koalisi partai besar.

“Ada skenario mengeroyok Ganjar Pranowo dengan menggalang koalisi parpol yang gemuk,” kata Guntur Romli yang merupakan Ketua Umum Ganjarian Spartan ini.

Namun kata dia, Pilpres (Pemilihan Presiden) berbeda dengan Pemilihan Legislatif (Pileg) di mana tokoh Capresnya yang sangat menentukan, bukan koalisi parpolnya.

Dia mengungkit Pilpres 2014 yang disebutnya enam parpol mengeroyok Joko Widodo (Jokowi) yang akhirnya tetap dimenangkan Jokowi. Menurutnya itu akan terulang di Pilpres 2024.

“Hal ini mengingatkan kita pada Pilpres 2014, waktu itu Joko Widodo ‘dikeroyok’ oleh gabungan 6 parpol, termasuk di dalamnya Gerindra dan Golkar. Namun Jokowi tetap menjadi pemenang Pilpres 2014. Untuk 2024 kita akan tetap membendung kembalinya kekuatan Orde Baru dan Dinasti Cendana serta perlaku kejahatan HAM masa lalu,” jelas Eks Kader PSI ini.

Dikatakan, selama ini sudah ada komunikasi antara pihak Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan dengan parpol-parpol tersebut khususnya Golkar dan PAN.

“Namun kami mendengar informasi adanya persyaratan-persyaratan yang bisa terjebak dalam ‘koalisi dagang sapi’ yang sarat dengan kepentingan temporal, sedangkan Ganjar Pranowo sendiri ingin membangun kerjasama antar partai-partai yang berasas pada kepentingan rakyat yang tetap teguh pada Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, bukan dengan menekan siapa cawapresnya, berapa jatah menterinya dan lain-lain yang berorientasi pada kepentingan kekuasaan semata,” tuturnya.

Lebih lanjut dikatakan, selama belum ada pendaftaran resmi Capres-Cawapres, maka yang disebut dengan koalisi parpol sebenarnya masih sangat cair dan situasional, belum ada koalisi yang solid, karena semuanya ini bisa dilihat sebagai akrobat-akrobat politik untuk mengirimkan kesan dan pesan.

“Bisa jadi koalisi yang ada sekarang nantinya bubar, dan terbentuk koalisi baru, karena itu kepada para pendukung Ganjar Pranowo, khususnya para spartan Ganjar Pranowo agar tidak terpengaruh oleh intrik-intrik politik atas nama deklarasi dan koalisi ini, karena segala hal bisa terjadi untuk ke depan,” katanya.

“Tetap semangat, solid dan terus melalukan aksi-aksi nyata untuk terus menyapa rakyat demi kemenangan Ganjar Pranowo sebagai Presiden Republik Indonesia tahun 2024,” tandas Guntur Romli.

Sementara itu, Loyalis Jokowi sekaligus Loyalis Ganjar Pranowo, Chusnul Chotimah mengaku kasihan dengan Jokowi.

“Kasian pak Jokowi sampai harus bikin pernyataan untuk meluruskan hoax yang di sebar kubu Prabowo,” kata Chusnul Chatimah dalam cuitannya di Twitter.

Chusnul menyentil kubu Prabowo yang disebutnya selalu menjual nama Jokowi dan juga Gibran Rakabuming yang merupakan kader partai PDIP.

“Kok nggak malu ya selalu mencatut dan menjual nama kader partai lain. Kemarin Gibran juga begitu, sampai harus bikin pernyataan juga untuk meluruskan. Tolonglah pak Jokowi itu presiden. Biarkan dia fokus urus negara dan rakyat,” tandasnya.

 

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar