Eramuslim.com – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menilai bahwa 2017 merupakan tahun di mana pemerintahan Jokowi-JK gagal mensejahterakan kaum buruh.
Said pun menguraikan enam indikator yang menggambarkan kegagalan pemerintah dalam mensejahterakan buruh. Berikut adalah enam indikator tersebut sebagaimana tertulis dalam siaran pers yang diterima Aktual, Minggu (31/12).
1. Turunnya daya beli
Said mengatakan, upah murah kaum buruh tidak dapat dilepaskan dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Ia bahkan menyebut PP ini sebagai aturan yang sangat memanjakan investor.
“Kenyataannya, sepanjang 2015 Pemerintah lebih memilih menggenjot pembangunan infrastruktur ketimbang mensejahterakan kaum buruh,” kata Said.
Akibatnya, tingkat daya beli masyarakat pun menurun pada tahun ini. Hal ini menjadi fakta bahwa kebijakan ekonomi tidak bisa mengangkat daya beli, tetapi hanya membuka ruang kemudahan untuk berinvestasi.
“Karena tidak diiringi dengan kebijakan peningkatan daya beli, maka yang terjadi adalah penurunan konsumsi,” tegasnya.
2. Ribuan Orang di-PHK
Sepanjang tahun 2017, KSPI mencatat, sedikitnya 50 ribu orang pekerja kehilangan pekerjaan. Salah satu hal yang menjadi perhatian masyarakat adalah penutupan ritel 7-eleven.