Pasangan cagub-wacagub DKI Jakarta Adang Daradjatun-Dani Anwar menyatakan, fungsi fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) di Jakarta harus dikembalikan. Hal tersebut disampaikan keduanya saat bertemu tokoh masyarakat se-Jakarta Barat di Gelanggang Olahraga (GOR) Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa (31/7).
Menurut calon Wakil Gubernur Dani Anwar, fasilitas sosial dan fasilitas umum merupakan hak warga Jakarta untuk menikmatinya.
Berdasarkan catatan Adang-Dani Center, sekitar 40% fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) di DKI Jakarta saat ini disalahgunakan fungsinya.
"Kami akan kembalikan fasos dan fasum sebagaimana fungsi dan peruntukannya, "ujar Dani disambut tepuk tangan ribuan tokoh dari berbagai majelis taklim, RT dan RW.
Sementara calon Gubernur DKI Jakarta Adang Daradjatun menambahkan komitmennya untuk menjadikan fasos dan fasum di Jakarta sebagai sesuatu yang mendesak untuk dilakukan. "Jika ada oknum yang terlibat dalam penyalahgunakan fasos dan fasum akan ditindak dan diserahkan kepada penegak hukum, " tegas Adang.
Selain itu, katanya, dirinya komitmen untuk menjaga keharmonisan kehidupan sosial dan beragama di Jakarta. "Saya akan menjamin tidak ada diskriminasi terhadap kelompok tertentu dalam masyarakat, " ungkap mantan Wakapolri itu.
Selain itu Adang-Dani Center mencatat, tidak kurang dari 300 buah taman di DKI Jakarta dengan luas total sekitar 54 hektar taman telah beralih fungsi. Dari angka ini jika dirinci, wilayah Jakarta Pusat kehilangan seluas 306. 694 m2, Jakarta Utara 81. 423 m2, Jakarta Barat 43. 463 m2, Jakarta Selatan 74. 148 m2, dan Jakarta Timur 38. 244 m2.
Pada kesempatan itu Adang-Dani kembali mendapat dukungan dari kelompok minoritas etnis Tionghoa yang tinggal di daerah Jakarta Barat. Hal itu dikemukakan Yosef Liu Wang Fa seorang pengusaha yang tinggal di Pluit, Jakarta Barat.
"Mewakili pengusaha warga keturunan yang tinggal di Jakarta Barat saya menyampaikan dukungan kepada Adang dan Dani. Kami juga berharap mendapat perlakukan yang sama dengan warga Jakarta lainnya, " tutur Yosef sembari menyerahkan Bunga kepada Adang dan Dani.
Yosef juga menyampaikan aspirasi warga keturunan Tionghoa tentang keamanan dan kepastian hukum. Dalam pandangan Yosef, Jakarta masih belum memili kepastian hukum. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh masih banyaknya praktek korupsi dan kolusi di kalangan pejabat. (rz/dina)