Forum Umat Islam (FUI) mengimbau agar umat Islam tidak terpancing dengan berbagai tindak kekerasan untuk melakukan menyerang terhadap markas Ahmadiyah, meskipun keputusan Bakor Pakem telah menetapkan kelompok tersebut sesat.
"Menteri Agama juga berpesan jangan melakukan tindakan-tindakan anarkis. Kalau toh terjadi anarkis tidak ada jaringan dengan FUI, kemungkinan besar itu dibuat oleh mereka sendiri, agar menarik simpati, " ujar Ketua Umum Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) sebagai juru bicara FUI Ahmad Sumargono usai melakukan audiensi dengan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie, di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa(29/4).
Sesuai dengan ajaran Islam, menurutnya, FUI tidak akan membuat kekhawatiran agama-agama lain atau organisasi lain, selama itu tidak memusuhi Islam, sehingga kelompok atau agama lain tidak perlu khawatir.
"Kita fokus pada alasan yang jelas tentang kesesatan Ahmadiyah, buat organisasi lain, LSM lain dan non muslim tidak perlu takutlah. Bahkan sekarang ini kita sedang colling down. Sedang menunggu dirumuskan SKB tiga menteri yang Insya Allah segera dirumuskan, " jelasnya.
Meski bersabar, lanjut Gogon, FUI tetap menginginkan Keppres tentang pelarang Ahmadiyah diturunkan.
Senada dengan itu, Ketua FUI H. Mashadi menyatakan, pihaknya tetap memilih cara-cara yang Ikhsan (baik) melalui prosedur hukum untuk menyelesaikan masalah Ahmadiyah. Ia mengakui, masalah Ahmadiyah merupakan masalah internal umat Islam, dan tidak ada kaitannya dengan golongan atau kelompok-kelompok lain.
"Kami sekarang menunggu bagaimana keputusan pemerintah. Dan kami berharap semuanya akan clear, tidak ada lagi persoalan-persoalan yang dikaitkankan dengan persoalan ini, yang akan berimplikasi pada kelompok atau golongan lain, " jelasnya.
Mengenai ancaman pengikut Ahmadiyah yang akan membawa masalah ke Mahkamah Internasional, Mashadi menyatakan, hal itu merupakan hak mereka. "Oh silahkan saja itu hak mereka, kami tidak akan mempersoalkan ini, kalau mereka tetap berprinsip dengan keyakinan Ahmadiyah tentang Nabi dan kitab mereka itu akan menjadi persoalan serius, " imbuhnya.
Namun, tambahnya kalauAhmadiyah menyatakan diritanpa embel-embel Islam, menjadi agama baru, pihaknya tidak mempermasalahkan. Apabila mereka terus menjalankan aktivitasnya, akan berdampak pada kemarahan umat, karena masalah akidah itu sangat prinsipil, dan tidak bisa dinegosisasikan.(novel)