Pasca gencatan senjata sepihak kondisi Gaza belum stabil, uluran tangan umat Islam termasuk yang berasal dari Indonesia masih dibutuhkan. Forum Umat Islam (FUI) meminta kepada pemerintah Mesir untuk membuka perbatasan sebagai jalan masuk para sukarelawan yang akan memberikan pertolongan kepada para korban.
"Informasi sukarelawan FUI, pesawat Israel masih berkeliling diatas Gaza. Berarti apa umat Islam wajib memberikan pertolongan terhadap Gaza, baik dalam bentuk obat-obatan, makanan, termasuk dalam sukarelawan," kata Sekjen FUI M. Al-Khaththath kepada pers, di Jakarta kemarin.
Sikap pemerintah Mesir yang belum membuka perbatasan, diakuinya menjadi penyebab kesulitan para relawan FUI masuk ke Gaza untuk melanjutkan aksi kemanusiaan. Oleh karena itu, lanjut Khaththath, pihaknya akan berterima kasih apabila pemerintah Mesir mau membuka jalan dan memberikan kemudahan kepada sukarelawan yang akan mendaftar melalui FUI.
"Kita sih menerima saja relawan berapa pun yang mau daftar. Yang jelas kita kumpulin. Karenanya kita minta Mesir untuk membuka perbatasan, kalau tidak ya bagaimana mau masuk. Kawan-kawan yang sudah masuk saja menunggu waktu dua minggu disana," jelasnya.
Ketika disinggung pelemparan bom molotov di Kedubes Mesir, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, sekitar pukul 15.40 WIB Selasa (20/1) kemarin, Ia menduga hal-hal itu dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak ingin menghentikan aksi solidaritas terhadap Palestina.
"Jangan-jangan yang membuat itu adalah antek-antek Israel, tidak ada dari kalangan kami yang mampu membuat bom, paling banter melempari telor busuk," ujarnya.
Masalah di Palestina, lanjut Khaththath, tidak ada hubungannya sama sekali dengan Mesir, kalaupun akan menyerang akan lebih baik menyerang Israel yang telah menyebabkan ribuan rakyat Palestina terbunuh. (novel)