Dana AS yang mengalir kepada Polri untuk mendirikan unit khusus anti-teror di Indonesia sangat besar, dan setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Tim Advokasi Forum Umat Islam Munarman mengatakan, berdasarkan dokumen Human Right Watch tentang Counter Terorism yang dilakukan AS, pembentukan Densus 88 di Indonesia pada tahun 2002 didanai AS sebesar 16 juta dollar, dan sebelumnya pada tahun 2001 Polri telah menerima dana untuk penanganan terorisme sebesar 10 juta dollar.
"Itu bukan asumsi, itu konkrit dari dokumen sekunder, saya juga punya dokumen primer, dan juga dokumen dari Departemen Pertahanan AS tentang counter terorism budget, "jelasnya kepada pers, di Gedung Menara DDII, Jakarta, Selasa(26/6).
Lebih lanjut, Munarman menegaskan, dana untuk penanggulangan terorisme dunia yang dikeluarkan oleh pemerintah AS itu setiap tahunnya mengalami peningkatan, untuk tahun 2007 ini dananya sebesar 93 milyar dollar, dan untuk tahun 2008 sebesar 141 milyar dollar untuk seluruh dunia.
"Itu data resmi Departemen Pertahanan AS, saya dapat dokumennya asli, dana yang 10 juta dollar ini sebenarnya sudah pernah saya sampaikan ke DPR tahun 2002-2003, tapi mereka juga tidak dipercaya, "jelasnya.
Ia menduga, DPR tidak mengetahui bahwa Densus 88 adalah unit kerja yang dibiayai asing dan belum pernah menerima laporan keuangan atas berbagai kegiatan Densus.(novel)