Turunnya Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk musim haji 2007 bukan hal yang mengejutkan. Pasalnya, BPIH dari tahun ke tahun memang selalu ada sisa, yang kemudian dimasukkan ke kas Dana Abadi Ummat.
Demikian diungkapkan Drs. Djalaluddin Asysyatibi, anggota Komisi VIII DPR di Jakarta, Kamis (7/6).
“Ongkos haji sudah seharusnya turun. Ini tidak mengejutkan. Depag rata-rata dapat sisa 400 jutaan dari BPIH. Saya belum dengar Depag rugi dalam (penyelenggaraan) haji, ” tukas dia.
Lebih lanjut anggota DPR yang juga penceramah asal Kota Kembang itu meminta agar Depag lebih memperhatikan aspek pelayanan terhadap jamaah, jangan sampai karena sudah merasa BPIH turun lantas aspek pelayanan diabaikan.
“Sekarang yang harus diperhatikan aspek pelayanan. Jangan mentang-mentang sudah merasa lebih murah terus pelayanan juga ikut turun. Percuma kalau murah tapi pelayanan jelek. Yang dibutuhkan jamaah pelayanan yang baik, sehingga mereka khusyu dalam ibadah, ” papar dia.
Selain itu, politisi dari PKS itu menyoroti janji Depag yang akan memberikan pelayanan katering ARMINA dengan cara semi prasmanan. Asysyatibi meminta agar system semi prasmanan itu dikaji kembali.
“Tolong sistem prasmanan itu dikaji ulang. Saya khawatir itu akan merepotkan jamaah. Jangankan yang ratusan ribu, yang ratusan orang saja repot. Kita tak ingin kecolongan lagi untuk katering ini, seperti kasus kelaparan (haji) tahun lalu, ” tegas dia.
Untuk diketahui, pada Kamis (6/7) Menag resmi mengumumkan BPIH final, di mana karena dipicu menguatnya rupiah terhadap dollar Amerika, maka total besaran BPIH dalam rupiah mengalami penurunan, Zona I menjadi Rp 25. 297. 196, Zona II Rp 26. 206. 538 dan Zona III Rp 27. 332. 852 (ilyas)