Fraksi PKS akan melibatkan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Dewan Tani Indonesia serta pengamat ekonomi, untuk masuk ke dalam tim investigasi impor beras, menyusul kandasnya hak angket import beras dalam sidang paripurna DPR.
Hal tersebut disampaikan anggota komisi IV FPKS Tamsil Linrung dalam jumpa pers di ruang rapat fraksi PKS Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (25/01).
"Kami akan bekerjasama dengan siapa saja yang bisa memberikan akses data-data, untuk memudahkan proses investigasi termasuk bekerjasama dengan fraksi lain, " jelasnya.
Menurutnya, tim ini akan menyelidiki perbedaan angka dan data dalam pengadaan beras dalam negeri yang selama ini menjadi perdebatan dan hasilnya akan dipublikasikan. Jika ada indikasi pelanggaran akan diteruskan ke instansi terkait. Tamsil menjelaskan, anggaran investigasi ini berasal dari internal fraksi namun dirinya belum dapat menentukan batas waktu masa kerja tim investigasi.
Sementara itu ditempat yang sama, Suswono mengatakan, tim ini akan bekerjasama dengan aparat bea cukai untuk mengawasi masuknya kapal misterius yang membawa beras import melebihi target yang ditetapkan Bulog sebanyak 110 ribu ton. "Menjelang panen raya Februari mendatang, kita harus mengawasi secara ketat masuknya beras import yang jumlahnya melebihi target, " katanya (Novel/Travel)