Ratusan anggota Front Pembela Islam (FPI) menggelar aksi unjukrasa di depan Kedubes Belanda, Jakarta, Senin(31/3), untuk memprotes penyebaran film "Fitna" melalui situs internet.
Dalam aksi mereka, para anggota FPI mengutuk pemerintah Belanda yang membiarkan film yang melecehkan Islam itu beredar di masyarakat. Selain itu, FPI juga mengancam akan melakukan "sweeping" terhadap warganegara Belanda.
Mereka juga menuntut agar pemerintah Indonesia mengambil tindakan tegas, antara lain dengan menarik Duta Besar Indonesia dari Belanda sebagai salah satu bentuk protes. Aksi tersebut mengakibatkan jalur lambat di depan Kedubes di Jalan HR Rasuna Said, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, ditutup pihak kepolisian.
Penutupan jalur lambat itu juga menyebabkan sepeda motor dan berbagai angkutan umum, seperti Kopaja, memasuki jalur cepat Jalan Rasuna Said sehingga menambah kepadatan arus lalu lintas.
Namun, setelah melewati Kedubes Belanda, arus lalu lintas kembali lancar karena baik jalur lambat maupun cepat kembali dibuka untuk para pengguna jalan raya.
Selain menggelar orasi, para pengunjuk rasa melampiaskan kekesalan terhada penghina Islam dan Al-Quran dengan menimpuki Kedubes Belanda dengan telur dan air mineral, sambil mengumandangkan takbir.
Sementara itu, ratusan aparat kepolisian segera menghalau untuk membubarkan massa, yang dilengkapi dengan "water cannon" atau meriam penyemprot air, segera menghalau untuk membubarkan massa. (novel/ok-pic)