Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab menyesalkan wacana dari Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) mengenai sertifikasi terhadap ulama.
“Ada pun Usulan Sosiolog UNAS Nia Elvina dan Direktur Deradikalisasi BNPT Irfan Idris tentang perlunya sertifikasi ulama dengan motivasi deradikalisasi agama Islam adalah penghinaan terhadap ulama, bahkan penistaan terhadap agama Islam,” kata Habiq Rizieq dalam rilis yang diterima INILAH.COM, Minggu (9/9/2012).
Dia menilai BNPT sudah kebablasan dan tidak paham kesucian agama Islam serta tidak mengetahui kemuliaan ulamanya. BNPT, kata dia ingin memposisikan Islam dan ulamanya sebagai musuh, sehingga mereka ingin punya justifikasi dan legitimasi untuk mengerjai Islam dan ulama.
“Saya serukan segenap ulama untuk menolak keras usulan gila dan rencana edan tersebut. Dan saya serukan segenap umat Islam untuk siapkan diri melawan BNPT dan Densus 88 nya jika mereka menjadikan Islam dan ulamanya sebagai musuh,”
Habib mengatakan, yang saat ini diperlukan adalah sertifikasi terhadap pejabat di Indonesia mulai pejabat tingkat kelurahan hingga presiden. Yakni, agar mereka tidak melakukan tindak pidana korupsi. “Sehubungan Indonesia saat ini dalam situasi darurat korupsi, maka yang diperlukan adalah sertifikasi pejabat anti korupsi,” kata dia.(fq/inilah)