Jelang Ramadan kemarin, massa Front Pembela Islam (FPI) mengadakan sweeping minuman keras (miras) di sejumlah kawasan di Bandung salah satunya di Kelurahan Ciroyom, Kecamatan Andir, Kota Bandung. FPI mengklaim razia yang mereka lakukan itu semata-mata untuk membantu kepolisian.
“Itu gerakan masyarakat, dibantu FPI dan kepolisian. Polisi yang bekerja sendiri, kita hanya membantu,” kata Ketua FPI Jakarta, Habib Salim Assegaf di Mabes Polri, Kamis (26/7).
Dia menambahkan, FPI hanyalah sebuah ormas yang tidak punya wewenang melakukan razia. Pihaknya sendiri hanya memberikan informasi agar ditindak lanjuti.
“Sweeping juga bukan tugasnya FPI. Kita hanya memberikan informasi,” tambahnya.
FPI menilai aturan Pemda soal peredaran miras di Bandung tidak indahkan. Maka itulah mereka melakukan penertiban.
“Itu karena tidak ada Perda seperti di Jakarta. Itu buka (contoh restoran) melanggar Perda, jadi kita minta ketegasan Perda,” jelasnya.
Dalam razia itu, barang bukti berupa ribuan botol miras disita dari gudang tempat lokasi sweeping.
Sekadar diketahui, saat melakukan sweeping beberapa waktu lalu, massa FPI Bandung mencoba mendobrak dan menghancurkan gudang minuman keras di Kecamatan Andir, Kota Bandung.
Saat itu disebutkan bahwa beberapa polisi yang berjaga tak mampu berkutik bahkan menjadi bulan-bulanan massa FPI. Satu jam berselang barulah Polrestabes Bandung mencoba mengamankan dan massa FPI akhirnya membubarkan diri.(fq/merdeka)