Kadiv. Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol. Marwoto Soeto, kemarin (17/9) dikutip dari Bisnis Indonesia Online (bisnis.com) menyatakan bahwa pernyataan FPI tentang jemaat HKBP yang membawa senjata tajam itu tidak benar, sama seperti insiden Monas saat FPI menuduh AKKBB bawa senjata api.
"FPI mengada-ngada, sama seperti kasus Monas beberapa tahun lalu kok, yang katanya aliansi kebebasan beragama membawa senjata tajam," katanya, kemarin Jumat (17/9).
Munculnya pernyataan dari seorang perwira di tubuh Mabes Polri tersebut dapat membuat citra Polri rusak dan tidak dihormati masyarakat, pernyataan ini terucap tanpa melihat fakta yang ada padahal yang bersangkutan adalah seorang Kadiv Penerangan Umum Mabes Polri.
Ketua Umum FPI Habib Rizieq Syihab, MA, pun mengecam keras pernyataan itu. Bagaimana seorang perwira tinggi Mabes Polri dapat memberikan pernyataan yang tidak cerdas bagi masyarakat, menurutnya hal ini dapat merusak citra Polri yang seharusnya dihargai dan dihormati masyarakat. Berikut pernyataan Ketua Umum FPI Habib Rizieq Syihab, MA.
"Marwoto Soeto itu bodoh tapi sok pinter, jahil tapi sok tahu. Suruh dia periksa ke Polres Bekasi tentang nama Purba dan Sinaga dari jemaat HKBP yang membawa senjata tajam, bahkan sempat ditangkap saat insiden Bekasi tanggal 12 September 2010, tetapi sehari berikutnya dilepas kembali oleh Polres dengan dalih hanya pisau buat sayur/ayam.
Dan tentang Pendeta yang acungkan pistol saat insiden Ciketing tanggal 8 Agustus 2010 disaksikan ratusan warga dan aparat polisi Bekasi. Apa semua warga dan aparat polisi Bekasi bohong, cuma Marwoto yang benar ?!
Begitu pula soal Insiden Monas, Marwoto lebih dungu lagi, padahal sudah terbukti ada oknum Ahmadiyah yang membawa pistol dan terekam foto serta video, bahkan sudah tertangkap oleh Mabes Polri, ternyata oknum Polisi yang jadi anggota Ahmadiyah, itu sudah diakui Mabes Polri pada tahun 2008.
Seharusnya, Marwoto kalau tidak tahu, ya cari tahu dulu dong. Masa sih, Kadiv Penerangan Umum Mabes Polri miskin informasi ?Apa Mabes Polri sudah tidak punya perwira cerdas, kok orang tolol dijadikan Kadiv Penerangan Umum. Memalukan !
Copot segera Marwoto, suruh jadi kurir polisi saja, agar sesuai dengan kemampuannya !! Ini saran saya, agar Polri serius hanya memberi posisi kepada perwira yang cerdas, pandai dan profesional, sehingga bisa menjaga citra Polri agar dihargai dan dihormati masyarakat."(fq/fpi.or.id/adie)