Sepuluh orang perwakilan laskar Front Pembela Islam (FPI), siang ini, Senin (18/9) akan menemui perwakilan kedutaan besar Vatikan untuk menyampaikan surat agar Paus Benediktus XVI menyampaikan permohonan maaf pada seluruh umat Islam terkait dengan pernyataannya yang dianggap menghina dan menyakiti umat Islam.
Juru bicara laskar FPI, Umar Nawawi yang dijumpai di depan kedubes Vatikan di jalan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, menyatakan, jika Paus tidak menyampaikan permohonan maaf, hal ini bisa merusak hubungan harmonis yang sudah terjalin antara Timur Tengah dan Barat serta toleransi umat beragama yang sudah ada di tanah air.
"Kami hanya minta Paus Benediktus minta maaf pada umat Islam, itu saja. Tidak lebih. Karena kalau tidak, efeknya akan makin besar. Dia harus minta maaf secara langsung," kata Nawawi.
Menurut Nawawi, selain FPI masih akan ada elemen-elemen Islam lainnya yang akan bergabung dengan FPI, antara lain Majelis Mujahidin Indonesia dan Hizbut Tahrir Indonesia.
Nawawi menyatakan, pihaknya sudah dijanjikan oleh pihak kedubes Vatikan, bahwa mereka akan diterima pada pukul 14.00 WIB. Namun sampai berita ini diturunkan belum terlihat adanya respon dari pihak kedubes. Sementara para wartawan dari media lokal dan asing sudah berkumpul di depan kantor kedubes Vatikan. Begitu juga dengan aparat kepolisian, yang sudah bersiap-siap mengantisipasi kedatangan aksi massa yang akan menggelar unjuk rasa.
Sementara itu, di tempat berbeda, Ketua PBNU Kyai Haji Hasyim Muzadi menghimbau umat Islam untuk memaafkan pernyataan Paus dan tidak mempekeruh suasana.
"Kalau Paus sudah minta maaf, lebih baik umat Islam memaafkan, jangan diperpanjang. Kalau kita masih mempermasalahkan, nanti Paus makin senang, karena tudingan itu berarti benar," katanya dalam acara MoU antara PBNU dan Komisi Yudisial di Hotel Acasia, Jakarta. (nofellisa)