Aksi unjuk rasa menolak peredaran majalah Playboy oleh Front Pembela Islam (FPI) di depan Markas Besar Polri, diwarnai dengan aksi penyobekan dan pembakaran 5 buah majalah Playboy terbitan pertama edisi Indonesia.
Koordinator aksi, Ustadz Eka Jaya menegaskan, FPI akan mendukung Kepolisian dalam memberantas segala bentuk pornografi, termasuk menarik peredaran majalah Playboy, yang jelas-jelas melanggar pasal-pasal yang berkaitan dengan kesusilaan dalam KUHP
“Kita mendukung penuh Polri, untuk mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang memberi izin terbit majalah Playboy, mudah-mudahan kita bisa bergandengan dengan Polri, “ jelasnya
Dirinya mempertanyakan, pihak-pihak yang menganggap majalah tersebut lebih sopan dibandingkan yang terbit di luar negeri. Ia menilai, bagaimanapun relevansi playboy Indonesia, sama dengan playboy yang terbit di AS, yaitu bertujuan menghancurkan akhlak generasi muda bangsa.
“Kaya begini dibilang sopan, kita tidak mau generasi muda Indonesia akhlaknya hancur. Kita tidak mau polisi semakin sibuk mengurusi moral masyarakat yang rusak, “ katanya
Selain melakukan aksi membakar majalah Playboy, mereka juga berorasi dan membentangkan spanduk yang bertuliskan ‘Kapolri tolong selamatkan bangsa ini, segera usut pemberi izin terbit majalah Playboy.’ Aksi dikawal oleh puluhan aparat kepolisian dan aksi dilanjutkan ke kantor Kejaksaan Agung dan kantor Majalah Playboy di kawasan TB. Simatupang. (Novel/travel)