Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten dan Kota Bandung melakukan aksi sweeping di sejumlah Hotel dan tempat peredaran Miras di Bandung, Sabtu (28/7) malam. Dalam sweeping yang dilakukan sekitar 200 massa itu, FPI kedapatan lima pasangan mesum yang sedang bercengkrama.
Mereka digerebeg di tempat berbeda. Adapun keduanya yang kedapatan sedang mesum dilakukan di hotel kelas melati. Tidak ada perlawanan berarti saat penggerebekan. Pasangan tersebut langsung diberi pengarahan dan akan diserahkan kepada pihak berwajib.
Selain kedapatan pasangan mesum, FPI pun menyita sejumlah botol minuman keras. Botol minuman itu kemudian dipecahkan, namun ada juga yang disita untuk diserahkan kepada yang berwajib.
“Mengapa kami turun ke jalan di bulan rahmat ini? Karena kami melihat keadaan rumit. Sedangkan bulan Ramadan yg harusnya di mulia dan di ridhoi, untuk bertaubat pada Allah, justru masih banyak tempat maksiat,” kata ketua Dewan Suro dan Kantib FPI Kota dan Kabupaten Bandung, Soirin Ahmad Abdulah, usai sweeping.
Aksi sweeping yang dilakukan, kata dia, sebagai bentuk kepedulian FPI akan bulan yang suci ini. FPI mengaku tidak mau tercoreng bulan penuh rahmat ini dengan ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.
“Oleh karena itu, dimana dan siapa pun yang mencoreng bulan Ramadan kita akan konsekuen membersihkan tempat maksiat tersebut,” terangnya.
Pihaknya mengaku hanya membantu aparat, dimana dalam hal ini hasil sweepingpun akan sepenuhnya ditindak aparat. “Prinsipnya demi menjaga ketertiban dan keamanan kita selalu bantu. Tapi Kita tidak bisa maen hakim sendiri. Kita selalu kordinasi dengan aparat dan sepenuhnya wewenang aparat,” jelasnya.
Dalam sweeping yang dilakukan selama kurang lebih dua jam, massa FPI yang menggunakan kendaraan bermotor tersebut sempat mendapatkan perlawanan dari pemuda yang asik menegak minuman. Namun karena kalah jumlah, pemuda itu pun dengan mudah ditaklukkan.
FPI pun kembali menyisir ruas jalanan di Bandung di antaranya Jalan Pasir Koja, Moch. Toha, Laswi, Stasiun Bandung, Pasirkaliki, Sudirman, dan Lokalisasi Saritem. Aksi sweeping baru berakhir sekira pukul 01.00 WIB, Minggu.
Aksi sweeping ini lanjut dia akan terus bergulir selama bulan ramadan. Hal itu dilakukan guna menekan penyakit masyarakat serta menjauhkan kota Bandung dari kemaksiatan.(fq/merdeka)