Rancangan Undang Undang Keadilan dan Kesetaraan Gender (RUU KKG) merupakan propaganda kelompok-kelompok liberal. Kelompok liberal didukung keluarga Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
“Keluarga Gus Dur liberal semua. Gus Dur, istri dan anak-anaknya berfikiran liberal. Gus Dur dan keluarga memang pengusung liberalisme. Maka Sinta Nuriyah mendukung penuh RUU KKG,” tegas Ketua Bidang Dakwah dan Hubungan Lintas Agama Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhsin Ahmad Alattas kepada itoday (3/7).
Kendati menuding keluarga Gus Dur sebagai pengusung liberalisme, Habib Muhsin menampik jika dikatakan semua pengikut Nahdlatul Ulama (NU) mengikuti liberalisme ala Gus Dur.
“Kami tidak menggeneralisir semua NU mendukung pemikiran liberal Gus Dur. Ada kelompok di NU yang istiqomah dengan syariat Islam, namun ada juga yang liberal. Ini akan semakin jelas siapa yang mendukung liberalisme dan siapa yang mendukung Islam. Khofifah Indarparawansa yang Muslimat NU pun menolak RUU KKG,” ungkap Habib Muhsin.
Menurut Habib Muhsin, RUU KKG merupakan propaganda kelompok liberal agar dapat mempraktekkan liberalisme dengan payung peraturan perundangan.
“FPI sudah sudah berkomunikasi dan mengirimkan surat ke DPR, agar DPR menolak RUU KKG. Di DPR sendiri banyak yang menolak, termasuk yang bukan dari partai Islam. RUU KKG sangat berbahaya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. RUU KKG sudah bertentangan dengan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa,” tegas Habib Muhsin.
Habib Muhsin menegaskan, FPI sudah melakukan sosialisasi terkait bahaya RUU KKG. “FPI sudah sosialisasikan ke tabligh-tabligh dan majelis taklim di seluruh Indonesia tentang bahaya RUU KKG. Kita menggalang seluruh umat Islam seluruh Indonesia untuk menolak RUU KKG,” ungkap Habib Muhsin.(fq/itoday)