FPI Datangi DPR, Minta BK Usut Tuntas Kasus Penyimpangan Moral

Front Pembela Islam mendatangi Badan Kehormatan DPR untuk menyampaikan keprihatinan dan kekecewaan yang mendalam atas tindakan amoral yang dilakukan oleh anggota DPR sebagaimana dilansir oleh berbagai media massa akhir-akhir ini.

Ketua Umum FPI Habib Muhammad Rizieq Syihab menegaskan, informasi mengenai dugaan judi yang dilakukan oleh beberapa anggota DPR saat melakukan kunjungan ke London Inggris akhir tahun lalu, jika tidak ditindak lanjuti dapat merusak citra anggota dewan.

"Kami di sini tidak menuduh atau memvonis tindakan itu, kami mengetahuinya dari pemberitaan di media, kami prihatin dengan itu semua, tapi kebenaran itu harus diperjelas, " ujarnya saat beraudiensi dengan Pimpinan Badan Kehormatan DPR, di Ruang Rapat Badan Kehormatan DPR, Jakarta, Senin (19/2).

Ia mendesak Badan Kehormatan untuk melakukan penyelidikan dan verifikasi, dan apabila tuduhan itu terbukti, maka sudah seharusnya BK DPR mengambil tindakan tegas sesuai dengan Undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Bukan hanya untuk kasus judi, mengenai isu perbuatan asusila yang dilakukan oleh anggota DPR sebagaimana telah diberitakan oleh media massa, yang terungkap saat beredarnya video asusila yang diduga dilakukan anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Yahya Zaini, juga harus diselidiki kebenarannya dan tindak pelakunya.

Karenanya Front Pembela Islam menuntut DPR melakukan pemberantasan dan membersihkannya dari pelaku teroris moral.

"Kami menganggap penyimpangan moral yang dilakukan oleh DPR itu terorisme moral, " tegas Habib Rizieq.

Menanggapi laporan tersebut, Wakil Ketua Badan Kehormatan DPR Gayus Lumbun menyambut baik pengaduan yang dibawa oleh kelompok Front Pembela Islam, namun Ia menjelaskan tidak semua laporan dapat diproses sesuai dengan mekanisme yang berlaku, semua akan diproses setelah dibahas bersama pimpinan DPR.

"Banyak laporan yang tidak diproses karena tidak disertai bukti-bukti yang kuat, untuk kasus judi ini kami sedang mengatur jadwal pembahasannya dengan pimpinan, tapi ada kemungkinan masalah ini diselesaikan secara perorangan, " jelasnya.(novel)