Front Pembela Islam (FPI) membuat ancaman, jelang datangnya bulan suci Ramadhan. Melalui Wakil Sekjen FPI Pusat Ustad Awid Mashuri, FPI mengancam akan membakar tempat-tempat maksiat jika di bulan Ramadhan tetap melakukan aktivitasnya.
Ancaman itu dicetuskan Awid saat memberikan ‘mauizhoh hasanah’ kepada sekitar 100 anggota FPI Jombang dan sekitarnya, sewaktu melakukan ‘unjuk rasa’ di depan DPRD Jombang, Rabu kemarin (18/7).
Awid beralasan, kemaksiatan menurut sunnah Rrasul bisa mendatangkan musibah. Dan musibah ini tidak hanya menimpa orang yang berbuat kemaksiatan, melainkan tanpa pandang bulu, termasuk orang yang tidak berbuat maksiat.
“Karena itu sekarang kami ingatkan agar selama bulan Ramadhan kemaksiatan harus dihentikan. Kami minta satu bulan saja dulu. Tapi kalau saat bulan hkemaksiatan tetap jalan, maka harus kita bakar!” pekik Awid disambut aplaus para anggota FPI yang sebagian besar ‘berkostum’ serba putih.
Unjuk rasa berlangsung tertib. Para anggota FPI, dengan pengeras suara dan membawa alat musik rebana, sembari duduk di karpet yang digelar pada separo Jalan Wahid Hasyim di depan DPRD, melantunkan selawatan bersama sekitar 30 menit.
Usai itu, ustad Awid naik ke panggung darurat, merupakan bagian belakang pikc-up. Selama sekitar 20 menit ustad Awid memberikan orasinya. Intinya, sejak zaman Nabi Muhammad, sudah diingat jangan melakukan kemaksiatan. Sebab kemaksiatan bisa mendatangkan musibah besar.
“Saya tanya apakah di Indonesia sekarang ini ada kemaksiatan atau banyak?” tanya Awid, yang disahut dengan kata ‘banyaaak…” bersama-sama. Karena itu, menurutnya, FPI akan berjuang terus untuk memberantas kemaksiatan ini.(fq/tribun)