Foto Ust. Yahya Waloni Terbaring Lemah Beredar, Diinfus Hingga Dipasang Selang Oksigen

“Kalau istri saya mau pakai, kau pakai saja. Saya enggak mau. Karena kita nanti di surga beda-beda, gitu,” kata dia.

Menariknya, Yahya Waloni berkisah, istrinya selalu mengingatkan dia pentingnya mengenakan masker.

Sebab, pria berdarah Sulawesi tersebut kerap bepergian jauh untuk menghadiri ceramah-ceramah akbar. Akan tetapi, dia tetap pada pendiriannya. Sekali tidak, makanya selamanya tetap tidak.

“Ikuti saja, Pak. Pakai masker supaya bisa naik kapal. Tetap naik, yakinlah naik. Tidak boleh naik kalau tidak ada antigen? Antigen bagaimana? Orang sehat begini.” ujar Waloni.

“Apalagi saya begini yang menentang-nentang kafir. Begitu dokternya dokter Kristen, aha, ini dia. Memang ditunggu-tunggu kau. Bukan disuntik vaksin, saya malah disuntik mati,” tuturnya.

Tak hanya itu, Ustaz Yahya Waloni mengklaim, selama hidupnya dia tak pernah mengkhianati prinsip. Jika dari awal sudah mengatakan A, maka seterusnya dia bakal mengatakan A. Itulah mengapa, sekuat apa pun bujukan orang lain terkait penggunaan masker, dia tetap tak mau.

“Saya background-nya filsafat. Jadi kalau A, ya A. B ya B. Enggak pernah berubah jadi C. Sampai ke liang kubur tetap A kalau sekarang A. Apalagi kalau sudah meludah, tak boleh ditarik kembali,” sebutnya.[suara]