Media dianggap sebagai pemicu kekerasan dan penghambat tercipta proses perdamaian dunia, karena itu dalam pertemuan World Peace Forum (WPF) yang akan dibuka Selasa (24/6) malam sampai 26 Juni 2008, selain menghadirkan tokoh agama, tokoh politik, tokoh ekonomi atau pebisnis, juga menghadirkan kalangan media dari berbagai negara.
"Tokoh-tokoh media yang kita anggap berpengaruh, dan sering menjadi juga penyebab ketiadaan perdamaian didunia ini. Kami menghadirkan mereka untuk membicarakan kekerasan yang akan menjadi fenomena dunia, maaf ini tidak kaitannya dengan perkembangan di dalam negeri, karena tema ini sudah sejak setahun yang lalu, " jelas Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, di Jakarta, Selasa (24/6).
Menurutnya, dalam Forum Perdamaian Dunia kedua (World Peace Forum) ini tidak akan membahas masalah yang sifatnya kasuistik tetapi lebih bersifat, namun dalam pertemuan yang rencananya akan dihadiri oleh 100 orang tokoh multi sektor ini di antaranya akan menghadirkan tokoh dari kawasan konflik seperti Thailand Selatan, Fhilipina Selatan, Kosovo, dan Palestina.
Din berpendapat, kekerasan saat ini sudah menjadi fenomena dunia baik kekerasan politik, kekerasan militer, kekerasan ekonomi, termasuk juga kekerasan budaya, termasuk juga kekerasan atas nama agama, baik yang dilakukan oleh Individual, kelompok maupun kekerasan negara.
"Nah kalau ini tidak dihindari, kami berpandangan ini akan meluncurkan peradaban umat manusia kearah kehancuran, " tukasnya.
Ia menambahkan, rekomendasi yang bisa dihasilkan dalam event dua tahunan PP Muhammadiyah akan kirim ke OKI, PBB, ke Uni Eropa, juga akan dibawa para tokoh-tokoh agama ke negara masing-masing, untuk segera dilaksanakan secara konkrit dan praktis dalam mengatasi fenomena kekerasan tersebut.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang membuka acara The 2nd WPF tersebut. Pidato Pembukaan Presiden SBY ini bertempat di Golden Ballroom, Hotel Sultan, Jl. Gatot Subroto Jakarta, Selasa malam. Sebelum pidato pembukaan oleh Presiden SBY akan diawali sambutan oleh M. Din Syamsuddin, selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Tan Sri Lee Kim Yew, Pendiri Cheng Ho Multi Culture Trust.
Penyampaian pesan dari tokoh-tokoh dunia merupakan rangkaian acara lanjutan pembukaan. Melaui video para pemimpin dunia seperti Helen Clark, Perdana Menteri Selandia Baru; Jan Peter Balkenende, Perdana Menteri Kerajaan Belanda; Kevin Rudd, Perdana Menteri Australia; Dmitri Anatolyevich Medvedev, Presiden Federasi Rusia; dan Samak Sundaravei, Perdana Menteri Thailand, akan menyampaikan pesan perdamaian mereka. (novel)