Forum Ekonomi Islam Dunia atau World Islamic Economic Forum (WIEF) kelima menghasilkan beberapa point ‘Deklarasi Jakarta’. Deklarasi itu terdiri dari tiga hal yang berkaitan dengan tema WIEF kelima "Food and Energy Security and Stemming the Tide of the Global Financial Crisis." Deklarasi itu dibacakan oleh Wakil Ketua WIFE kelima Irman Gusman sebelum acara pertemuan tersebut ditutup, Selasa (3/3) malam, di Hotel The Ritz Carlton, Jakarta.
“Krisis ekonomi yang tidak terduga, telah berdampak kepada seluruh negara akan membutuhkan sebuah upaya usaha global bersama lewat kolaborasi antar pemeritah dan swasta dengan ini mencatat rekomendasi yang dibuat selama forum,” katanya.
Ia memaparkan, deklarasi tersebut terdiri dari tiga poin pokok, yakni sistem ekonomi, ketahanan pangan, dan ketahanan energi.
Sistem ekonomi diuraikan antaranya, mengatasi krisis finansial global dengan cara pertama menukung upaya dari OKI untuk mengakselerasi kerjasama ekonomi regional yang lebih besar lewat implementasi yang lebih efektif dari 10 tahun. Kedua, mendukung bank pembangunan Islam gugus tugas bank pembangunan Islam, untuk bisa mempromosikan sistem keuangan islam dan perbankan sebagai alternatif nyata terhadap sistem yang konvensional. Ketiga, meminta pemerintah dan bank-bank islam untuk memperluas mikro kredit berbasis syariah.
Keempat, mendukung upaya untuk peraturan efektif di finansial global untuk memitigasi risiko dan kegagalan. Dan kelima,mendukung diciptakannya pusat pelatihan sistem syariah dengan standar yang sama.
Mengenai Ketahanan Pangan, deklarasi yang disepakati antara lain ; Pertama, mendukung lebih besar lagi kolaborasi pemerintah swatsa untuk meningkatkan produktivitas pertanian baik di negara-negara OKI maupun negara lain di dunia. Kedua, mempromosikan usaha insiatif bersama dan penggunaan teknolgi terkini di industri pertanian untuk bisa meningkatkan produksi pangan yang efisien. Ketiga,
menyerukan untuk pengurangan hambatan peraturan, termasuk subsidi pangan juga produksi pangan yang berkelanjutan yang menghambat perdagangan. Dan keempat, merekomendasikan kesimbangan antara produksi pangan untuk kosnumsi manusia dan penggunaan energi.
Dal hal Ketahanan Energi, langkah yang akan dilakukan, menegaskan kembali upaya untuk riset dan pengembangan bahan bakar non karbon dan sumber alternatif energi lainnya. Serta mendukung konservasi energi dan emisi karbon.
WIFE juga merekomendasikan pengembangan UKM, dengan cara pertama mempromosikan pembangunan UKM sebagai mesin pertumbuhan ekonomi di negara-negara OKI melalui prorgam-program dari korparasi Islam untuk pengembangan sektor swata dan forum-forum khusus dari WIFE.
Kedua, mendukung pusat islam untuk pengembangan perdagangan dalam upaya mengurangi hambatan perdagangan antar negara-negara OKI. Ketiga, mendukung liberalisasi dari prosedur visa untuk memfasilitasi perjalanan oleh para pengusaha di seluruh negara-negara OKI.
Dalam kesempatan itu, WIEF juga menegaskan kembali komitmen berkelanjutan dari proyek-proyek yang sudah dilakukan antara lain :
– Jaringan wanita WIEF, program pegusaha wanita dibawah WIEF, ITM Intenasional center
– Memajukan keberlangsungn program pelatihan perawat dan pengenalan, program pelatihan bagi para bidan yang dapat menjadi sebuah platform untuk wiraswasta di derah-daeah pedesan.
– Jaringan pemimpin muda WIEF melanjutkan tujuan Young Leaders Networ (WYN) dengan memperluas beasiswa WYN melakukan pembelajaran mentor, program magang, untuk membantu pemimpin muda agar tumbuh dalam posisi sebagai pengusaha..
– Perwalian dana pendidikan WIEF Ui TF, internasional center dan pelatihan, serta program pendidikan, program riset dan pembangunan termasuk promosi dari pendidikan inisiatif seumur hidup.(novel)