“Musik itu adalah pintu masuknya maksiat. Jadi dari segi musiknya, karena ketika musik itu enggak kalian lakukan maka otomatis kalian menutup pintu khamr, pintu rokok juga, bercampur dengan wanita,” tukasnya.
Dengan menutup pintu musik dan industri musik, bagi Uki, hal itu sekaligus menutup banyak hal yang sifatnya mudharat yang mungkin tidak disadari orang banyak. “Mungkin hanya ngedengerin musik aja. Kalau sejuta orang berpikiran seperti itu otomatis sponsor akan masuk, orang penjual khamr juga akan masuk,” jelas gitaris kelahiran Bandung, 5 Oktober 1981.
Suami Metha Yunatria itu pun mengingatkan para remaja untuk mempertimbangkan ilmu yang dipelajari sejak muda. Hal itu dilakukan agar bisa bermanfaat di dunia dan akhirat.
“Nah selagi kalian masih muda banyak sekali amalan-amalan yang kita di usia tua sudah tidak bisa lakukan, tapi ada fadilah buat kalian-kalian untuk bisa diamalkan yang Insya Aallah itu juga akan menjadi keuntungan kalian di yaumul akhir, jadi saran saya pertimbangkan ilmunya supaya bisa ilmu itu bermanfaat bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat,” jelasnya.
Pada akhir pembicaraannya, Uki sangat berharap generasi muda untuk lebih menjaga diri. Dia melihat kondisi saat ini begitu banyak fitnah dan permasalahan agama.
“Kalian hidup di mana fitnahnya lebih dahsyat lagi. Kita lihat arah aplikasi ke mana, arah sosial media ke mana, kalian harus bisa menjaga diri lagi karena semakin tahun kayaknya kita akan menghadapi situasi yang sangat sulit buat agama kita,” tutupnya.[sindonews]