eramuslim.com – Sorotan saat ini adalah pada Komisaris Angkasa Pura II, Fiki Satari. Dia dianggap memecat tiga petugas bandara karena mendengar omongan warganet yang dibayar untuk kepentingan tertentu atau buzzeRp.
Muhammad Said Didu, mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mempertanyakan tindakan pemecatan terhadap tiga Aviation Security (Avsec) Angkasa Pura II.
Menteri BUMN Erick Thohir dan Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin juga ikut dikritik atas masalah ini.
“Sejak kapan Komisaris BUMN bisa diperintah oleh buzzeRp?” ujar Didu, dikutip dari fajar.co.id dari cuitannya di Twitter, Senin (3/4/2023).
“Apakah bapak masih berkuasa di BUMN atau sudah pindah ke buzzeRp?” lanjutnya.
Selain itu, Didu mempertanyakan kapasitas Fiki Satari. Pasalnya, ia memberi pernyataan di sosial medianya mengatasnamakan perusahaan.
“Sejak kapan komisaris BUMN punya kewenangan memecat SDM dan bicara atas nama perusahaan?” ujarnya.
Menurutnya, kejadian ini benar-benar menunjukkan BUMN telah hancur.
“Bapak betul-betul sudah menghancurkan BUMN dengan bungkus akhlak,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, tiga Avsec Angkasapura II dipecat. Pemecatan itu disebut usai ketiganya terekam video meninggalkan pekerjaannya untuk menjemput Habib Bahar. Momen itu terekam video dan tersebar di media sosial. Salah satu yang mengomentari video itu yakni Denny Siregar.
“Kang, @fikisatari anak buah kalian di @angkasapura2 relijiesss sekali ya,” ujar Denny.
Menimpali itu, Fikih membalas komentar Denny. Ia mengklarifikasi bahwa ketiganya telah dipecat.
“Sudah langsung diberhentikan Bang @dennysiregar…” ucapnya.
(Fajar)
