Seniman dan budaya muslim berupaya memanfaatkan momentum tahun baru hijriyah untuk kembali membangkitkan kreasi seni budaya Islam melalui ajang festival 1427 Hijriyah yang akan diselenggarakan di Istora Senayan pada 18 – 21 Februari 2006.
Hal tersebut disampaikan Ketua Panitia Pelaksana festivel Muharam ke III, Cici Tegal dalam jumpa pers di Hotel Hilton Jakarta, Selasa (14/02).
Sebagai negara berpenduduk umat Islam terbesar, Indonesia patut menjadi kiblat perkembangan seni budaya Islam. Menurutnya, acara kebudayaan tahunan ini akan menampilkan seni budaya yang bernafaskan Islam, yang dikemas secara kontemporer dan modern dan diikuti oleh beberapa seniman dan artis ibukota serta Ustadz ternama, antara lain Heidy Yunus, Deddy Mizwar, Opik tombo ati, Ustadz Jeffri al-Buchori dan lain sebagainya.
Lebih lanjut ia mengatakan, festival Muharam diharapkan dapat menjadi standarisasi perkembangan seni budaya Islam, yang memberikan motivasi kepada seniman muslim untuk mengIslamkan keseniannya dan menghidupkan kembali seni budaya Islam yang hampir punah terkikis dengan budaya barat.
Ditempat yang sama, ketua pengarah festival Muharam ke III, Din Syamsudin menyatakan, meskipun ajang kreatifitas seni budaya Islam dalam berbagai aspek diselenggarakan oleh artis-artis ibukota, namun lembaga Islam seperti MUI, PBNU dan PP Muhammadiyah tetap mendukung kegiatan tersebut.
"Lembaga-lembaga Islam berperan sebagai pendukung untuk mensukseskan kegiatan syiar budaya Islam, " katanya
Ia menghimbau, kepada seluruh masyarakat Jakarta untuk menghadiri acara tahunan yang bertema Cahaya Muharam, cahaya perdamaian yang dibuka untuk umum, mulai pukul 10.00 WIB. Acara ini rencananya akan dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Novel/Travel)