Eramuslim.com -Ada dua koalisi besar yang mengerucut dalam Pilpres 2019. Keduanya memiliki nama koalisi masing-masing.
Pertama adalah Koalisi Indonesia Kerja yang mengusung pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Ada enam partai di parlemen yang bergabung dalam koalisi ini, yaitu, PDIP, Golkar, PKB, Hanura, Nasdem, dan PPP.
Sementara koalisi kedua adalah Koalisi Indonesia Adil Makmur. Koalisi ini berisi empat partai di parlemen, yaitu, Gerindra, Demokrat, PAN, dan PKS. Mereka mengusung pasangan Prabowo Subianti-Sandiaga Uno.
Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinan Hutahaean memiliki tafsir sendiri atas pemberian nama koalisi tersebut. Menurutnya, ada konotasi perbudakan dalam nama Indonesia Kerja. Ini karena gabungan kata itu bisa bermaka bahwa rakyat dipaksa untuk terus bekerja membiayai pemerintah
“Indonesia Kerja, konotasi yang terkandung bisa bermakna perkulian, perbudakan, rakyat dipaksa kerja untuk membiayai pemerintah,” jelasnya.
Sementara Indonesia Adil Makmur bisa memiliki konotasi pemerintah yang bekerja untuk membuat rakyat adil dan makmur.
“Atas (Indonesia Kerja) memaksa rakyat kerja, yang bawah (Indonesia Adil Makmur) pemerintahnya yang kerja,” tukas Ferdinand.(kl/rmol)