FBTA: Ahmadiyah Itu Bukan Islam, Tapi Perusak Agama

Lambannya pembubaran Ahmadiyah merupakan salah satu penyebab munculnya Insiden Monas, Ahad 1 Juni 2008. Pasca kejadian itu mulai menggugah warga Betawi Tanah Abang yang notabene umat Islam untuk menyampaikan aspirasinya untuk membela agama Islam. Rencana, siang ini selepas sholat Jum’at, ribuan warga Betawi berserta tokoh-tokohnya yang tergabung dalam Forum Betawi Tolak Ahmadiyah (FBTA) akan melakukan aksi damai dan long march dari Masjid Al-Makmur Tanah Abang menuju Markas Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Petamburan III Tanah Abang.

"Ahmadiyah bukan agama Islam, Ahmadiyah itu perusak, seharusnya pemerintah bisa melihat akar dari permasalahan itu, " tegas Koordinator Aksi Pele saat dikonfirmasi eramuslim, Jum’at(6/6).

Menurutnya, aksi ini sebagai bentuk inisiatif masyarakat Tanah Abang dari berbagai elemen untuk menuntut pembubaran Ahmadiyah.

Selain itu, lanjutnya, aksi yang berakhir di Markas Front Pembela Islam (FPI) sebagai bentuk dukungan moril terhadap FPI yang akan diberangus oleh kelompok dan LSM liberal, yang juga pendukung Ahmadiyah.

"Kita ingin menyatakan dukungan terhadap Habib Rizieq, kami gak setuju FPI dibubarkan, karena FPI mengawal akidah Islam, " tandas Pele.

Selain melakukan aksi long march dari Masjid Al-Makmur Tanah Abang menuju Markas Front Pembela Islam, rencananya Rabu (11/6) mendatang FBTA juga akan menggelar aksinya ke Istana Negara, menyampaikan tuntutannya kepada pemerintah.

Tuntutan sikap tegas terhadap Ahmadiyah juga muncul dari kalangan organisasi pemuda Islam, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menyatakan, akar permasalahan Insiden Monas adalah karena pemerintah SBY-JK lambat dalam mengabil keputusan terkait dengan Ahmadiyah yang berbuntut kekecewaan banyak pihak.

"Bahkan SBY-JK (atas pesanan Asing), berhasil menggunakan isu kenaikan harga BBM yang jelas-jelas menyakitkan masyarakat, " ujar Kabid Kebijakan Publik PP KAMMI Ariyanto Hendrata dalam siaran persnya.

Ia menyatakan saat ini isu Ahmadiyah dan kenaikan BBM terlupakan, konflik terbuka sesama anak bangsa khususnya umat Islam terjadi, hal ini justru menambah daftar keberhasilan asing mengobok-obok kedaulatan bangsa Indonesia.

"Sadar atau tidak pemerintahan SBY-JK yang lemah dan peragu ini telah berkhianat pada rakyat, khususnya umat Islam yang jumlahnya paling besar. Kami meminta pemerintah bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa umat Islam, hanya ingin mengalihakan isu kenaikan harga BBM, " tegasnya.

Siang ini Jum’at (6/6) pukul 13.30, bertempat di Masjid Istiqlal, Jakarta, 14 Organisasi Kepemudaan Islam/Organisasi Mahasiswa Islam akan mengelar konferensi pers untuk menyampaikan sikap bersama tentang situasi nasional pasca Insiden Monas. (novel)